TEMPO.CO, Jakarta - Spanduk dukungan kepada Ketua KPK Firli Bahuri maju menjadi calon presiden atau Capres 2024 beredar di tengah masyarakat. Setidaknya ada dua spanduk yang ditemukan.
Spanduk pertama, terdapat foto Firli yang disertai tulisan, "Kami Butuh Presiden yang Getol Berantas Korupsi" dan di bawahnya juga terdapat tulisan, "Firli Bahuri untuk Indonesia".
Sementara dalam spanduk kedua, terpampang foto Firli dengan tulisan "Masyarakat Banten Mendesak Tokoh Anti Korupsi Maju di Pilpres 2024" juga disertai tagar "DukungIndonesiaBersih".
Menanggapi beredarnya spanduk tersebut, Firli Bahuri mengatakan keberadaan spanduk dukungan untuknya agar maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 bukan inisiatif dari dia. Firli mengaku tak mengetahui asal kemunculan spanduk tersebut.
"Sesungguhnya sekali lagi, saya ingin menegaskan bahwa spanduk itu sama sekali saya tidak tahu dan tidak ada inisiatif apa pun yang datang dari saya dan saya tidak memahami bagaimana ia (spanduk dukungan capres) bisa muncul," kata Firli dalam akun Twitter pribadinya @firlibahuri seperti dilihat pada Ahad, 29 Mei 2022.
KPK Tegaskan Spanduk Bukan Program Mereka
Firli pun menegaskan, dia merupakan aparat penegak hukum yang tidak bersinggungan dengan persoalan politik dan segala hal yang terjadi di KPK merupakan proses hukum yang tidak melibatkan unsur politik. "Percayalah para sahabat, semua yang terjadi di KPK adalah proses hukum dan tidak ada kejadian politik," kata dia.
Sebelumnya pada Jumat, 27 Mei 2022, untuk menanggapi keberadaan spanduk dukungan maju sebagai capres 2024, pensiunan komisaris jenderal polisi itu telah menegaskan dia hanya ingin fokus kerja dalam pemberantasan korupsi sampai masa jabatannya berakhir.
"Saya fokus kerja untuk memberantas korupsi dan saya akan selesaikan tugas saya selaku Ketua KPK sampai tuntas akhir 2023. Saya hanya ingin Indonesia bebas dari korupsi," ujar dia.
Pada sisi lain, Plt. Juru Bicara KPK, Ali Fikri, memastikan, pemasangan spanduk itu bukan bagian program KPK. Menurut dia, kegiatan sosialisasi dan kampanye yang KPK lakukan fokus pada upaya untuk membangun kesadaran masyarakat hingga mewujudkan budaya antikorupsi.
"Isu politik, khususnya pemilihan presiden-wakil presiden pada 2024, terus mengemuka. Kami berharap isu ini tidak mengganggu fokus kerja pemberantasan korupsi yang menjadi komitmen KPK," kata dia.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango angkat suara soal beredarnya spanduk koleganya, Firli Bahuri, sebagai calon presiden. Dia mengatakan seharusnya yang ada di spanduk itu adalah buronan KPK Harun Masiku.
“Kalau masyarakant berkeinginan mendukung kerja KPK, mungkin pemasangan spanduk ataupun baliho itu akan lebih pas kalau memuat gambar para buron, seperti Harun Masiku,” kata Nawawi lewat keterangan tertulis, Ahad, 29 Mei 2022.
Nawawi mengatakan permintaannya bukan berarti KPK kekurangan anggaran untuk memasang stiker. Namun, menurut dia, pemasangan spanduk DPO lebih mendukung kerja KPK.
Baca juga: Soal Spanduk Firli Capres, Wakil Ketua KPK Bilang Lebih Pas Gambar Harun Masiku
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini