TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango angkat suara soal beredarnya spanduk koleganya, Firli Bahuri, sebagai calon presiden. Dia mengatakan seharusnya yang ada di spanduk itu adalah buronan KPK Harun Masiku.
“Kalau masyarakant berkeinginan mendukung kerja KPK, mungkin pemasangan spanduk ataupun baliho itu akan lebih pas kalau memuat gambar para buron, seperti Harun Masiku,” kata Nawawi lewat keterangan tertulis, Ahad, 29 Mei 2022.
Nawawi mengatakan permintaannya bukan berarti KPK kekurangan anggaran untuk memasang stiker. Namun, menurut dia, pemasangan spanduk DPO lebih mendukung kerja KPK.
Sebelumnya, beredar dua spanduk yang mendukung Firli untuk maju pada Pilpres 2024. Dalam spanduk pertama, terdapat foto Firli yang disertai tulisan "Kami Butuh Presiden yang Getol Berantas Korupsi" dan di bawahnya juga terdapat tulisan "Firli Bahuri untuk Indonesia". Sementara dalam spanduk kedua, terpampang foto Firli dengan tulisan "Masyarakat Banten Mendesak Tokoh Anti Korupsi Maju di Pilpres 2024" juga disertai tagar "DukungIndonesiaBersih".
Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri memastikan spanduk tersebut tidak ada sangkut paut dengan KPK. Menurutnya, kegiatan sosialisasi dan kampanye yang KPK lakukan fokus pada upaya untuk membangun kesadaran masyarakat hingga mewujudkan budaya antikorupsi.
"Isu politik, khususnya pemilihan presiden-wakil presiden pada 2024, terus mengemuka. Kami berharap isu ini tidak mengganggu fokus kerja pemberantasan korupsi yang menjadi komitmen KPK.
Namun justru sebaliknya, kata dia, pelaksanaan tugas KPK secara konkret bisa mendukung perwujudan politik yang berintegritas, bersih dari korupsi.
"KPK terus mengajak keterlibatan masyarakat melalui perannya masing-masing untuk berkolaborasi dan bahu-membahu dalam memberantas korupsi di negeri tercinta ini," ujar Ali.