Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seabad Rosihan Anwar: Tokoh Pers, Sejarawan, Kritikus Film

Reporter

image-gnews
Rosihan Anwar. TEMPO/Fransiskus S.
Rosihan Anwar. TEMPO/Fransiskus S.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10 Mei 2022 adalah seabad Rosihan Anwar. Seratus tahun lalu, Mei 1922, Rosihan Anwar dilahirkan. Dia adalah tokoh pers, sejarawan, sastrawan, dan budayawan Indonesia. Rosihan pernah dianugerahi Bintang Mahaputera III.

Mengutip dari berbagai sumber, Rosihan lahir di Bumi Sari Natar, Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ia merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Anwar Maharaja Sutan adalah seorang demang di Padang. Sedangkan ibunya bernama Siti Safiah. Rosihan kecil mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat atau HIS dan SMP atau MULO di Padang.

Setamat SMP, Rosihan melanjutkan pendidikan di Yogyakarta di AMS-A, sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta. Semasa di AMS-A itulah Rosihan kerap menyertakan diri ikut pelatihan jurnalistik dalam maupun luar negeri. Bahkan ia juga pernah ikut pelatihan di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia.

Rosihan mengawali kariernya di dunia jurnalistik pada 1943. Ia menjadi reporter Asia Raya pada masa pendudukan Jepang. Beberapa tahun kemudian, Rosihan menjadi pemimpin redaksi Siasat pada 1947 hingga 1957. Ia juga pernah menjadi pimpinan redaksi koran Pedoman pada 1947 hingga media itu dibredel pada 1961 oleh pemerintah. Pada masa Orde Baru, Rosihan menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia periode 1968 hingga 1974. Setahun sebelumnya, pada 1973, Rosihan mendapatkan anugerah Bintang Mahaputera III, bersama tokoh pers Jakob Oetama.

Selain aktif sebagai wartawan, Rosihan Anwar juga turut andil dalam perfilman Indonesia. Pada 1950, ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini) bersama Usmar Ismail. Dalam film pertamanya, Darah dan Doa, Rosihan sekaligus menjadi figuran. Dia juga pernah menjadi produser film Terimalah Laguku, dan sejak akhir 1981, ia mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya. Pada 2007, Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan ‘Life Time Achievement’ atau ‘Prestasi Sepanjang Hayat’ dari PWI Pusat.

Berikut sejumlah karya Rosihan Anwar yaitu: “Radio Masyarakat” dalam Gema Tanah Air (editor HB Jassin, 1948), Ke Barat dari Rumah (bersama Mochtar Lubis & S. Tasrif, 1952), India dari Dekat (1954), Dapat Panggilan Nabi Ibrahim (1959), Masalah-Masalah Modernisasi (1965), Islam dan Anda (1962), dan novel Raja Kecil (1967). Bukunya yang populer adalah Sukarno, Tentara, PKI : Segitiga Kekuasaan sebelum Prahara Politik 1961-1965

Rosihan lebih produktif pada era 70an, setidaknya terdapat delapan karya dalam satu dekade. Seperti, Pergerakan Islam dan Kebangsaan Indonesia (1971), Ihwal Jurnalistik (1974), Kisah-kisah zaman Revolusi (1975), Profil Wartawan Indonesia (1977), Kisah-kisah Jakarta setelah Proklamasi (1977), Jakarta menjelang Clash ke-I (1978), Ajaran dan Sejarah Islam untuk Anda (1979), Bahasa Jurnalistik dalam Komposisi (1979), dan Mengenang Sjahrir (1980).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, di tahun-tahun selanjutnya, Rosihan masih menulis beberapa buku, di antaranya Sebelum Prahara: Pergolakan Politik 1961-1965 (1981), Menulis Dalam Air, autobiografi, SH, (1983), Musim Berganti, Grafitipress, (1985), Perkisahan Nusa: Masa 1973-1985 (1986), dan Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia: Jilid 1-4, (2004-2010).

Rosihan Anwar meninggal pada Kamis, 14 April 2011 pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta dalam usia 89 tahun. Rosihan diduga terkena gangguan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Seabad Rosihan Anwar dan Catatannya tentang Sukarno, Tentara dan PKI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

3 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


Banjir Kota Padang Berangsur Surut, Warga Bersih-bersih Lingkungan

38 hari lalu

Foto udara banjir merendam pemukiman di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Jumat 8 Maret 2024. Banjir akibat intensitas hujan tinggi sejak Kamis (7/3/2024) merendam ratusan rumah di kota Padang dan sekitarnya sehingga warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Banjir Kota Padang Berangsur Surut, Warga Bersih-bersih Lingkungan

Banjir yang melanda Kota Padang berangsur surut. Warga melakukan pembersihan lingkungan dan rumah, dibantu Dinas Pemadam Kebakaran.


Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

41 hari lalu

Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi
Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

Banjir merendam sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatra Barat sejak Kamis malam, 7 Maret 2024. Korban banjir menceritakan pengalamannya.


Banjir 1 Meter Lebih Rendam Rumah Warga di Padang

41 hari lalu

Banjir menggenangi kawasan Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatra Barat, Jumat, 8 Maret 2024, sekitar pukul 04.52 WIB. ANTARA/Fathul Abdi
Banjir 1 Meter Lebih Rendam Rumah Warga di Padang

Banjir dilaporkan terjadi di berbagai titik di Kota Padang akibat curah hujan tinggi.


Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

44 hari lalu

Ketua Dewan Pers Nini Rahayu memberikan statemen dalam jumpa pers soal menuju deklarasi kemerdekaan pers Capres-Cawapres 2024 di Kantor Sekretariat Dewan Pers, Kebon Sir, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam keteranganya Dewan Pers mengajak ketiga Capres-Cawapres untuk hadir dan menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.


Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

44 hari lalu

Penjabat Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu berfoto bersama dengan pengurus Dewan Pers Masa Bakti 2022-2025 usai pertemuan dengan Media membahas Kemerdekaan Pers di Aula Gedung Dewan Pers Lantai 7, Jakarta Pusat. Foto: Tika Ayu
Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.


Profil Pemilik RM Pagi Sore yang Terkenal dengan Olahan Rendangnya

45 hari lalu

Salah satu rumah makan Padang yang cukup terkenal adalah RM Pagi Sore. Salah satu menu andalannya adalah rendang. Ini profil pemilik RM Pagi Sore. Foto: Canva
Profil Pemilik RM Pagi Sore yang Terkenal dengan Olahan Rendangnya

Salah satu rumah makan Padang yang cukup terkenal adalah RM Pagi Sore. Salah satu menu andalannya adalah rendang. Ini profil pemilik RM Pagi Sore.


Perjalanan Sindikat Escobar Indonesia AKP Andri Gustami, Lulusan Akpol 2012 yang Berakhir Hukuman Mati

47 hari lalu

Terdakwa mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Andri Gustami (tengah) berjalan seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Kamis 29 Februari 2024. Andri Gustami divonis hukuman mati oleh majelis hakim karena terbukti meloloskan pengiriman 150 kg narkotika jenis sabu-sabu dan 2.000 pil ekstasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Perjalanan Sindikat Escobar Indonesia AKP Andri Gustami, Lulusan Akpol 2012 yang Berakhir Hukuman Mati

Perjalanan Andri Gustami dalam karier kepolisian dimulai dari Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada 2012, berakhir di hukuman mati.


Menjadikan Padang Kota yang Bersih

53 hari lalu

Menjadikan Padang Kota yang Bersih

Program Padang Bagoro upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan


Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

55 hari lalu

Ilustrasi media online. Kaboompics / Pexels
Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.