TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisan menangkap sejumlah anak sekolah yang ingin mengikuti demo 21 April yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Mereka diciduk sebelum massa berkumpul pada Kamis siang, 21 April 2022.
"Dari Bekasi, izin absen (buat ikut demo)," ujar salah satu bocah saat digelandang polisi ke bagian dalam Monas, Kamis, 21 April 2022.
Para bocah yang berjumlah empat orang itu mengaku datang atas undangan dari media sosial. Namun saat ditanya soal tuntutan mahasiswa dalam demo itu, anak-anak yang masih duduk di kelas satu SMP itu mengaku tidak tahu.
Demo tersebut rencananya akan digelar sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya pada siang ini. BEM UI dan AMI membawa tujuh tuntutan yang salah satunya meminta Presiden Jokowi membuat pernyataan tertulis menolak wacana jabatan tiga periode.
Tuntutan selanjutnya meminta Jokowi menurunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi. Mahasiswa juga meminta Jokowi menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
Tuntutan keempat, mahasiswa meminta Jokowi mewujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis. Kelima meminta Jokowi mensahkan RUU prorakyat dan menolak RUU prooligarki.
"Enam mewujudkan reforma agraria sejati dan tujuh menuntaskan seluruh pelanggaran HAM," bunyi tuntutan para mahasiswa yang dirikimkan Koordinator Departemen Sosial dan Politik BEM UI, Melki Sedek Huang, kepada Tempo.
Hingga siang ini, sejumlah mahasiswa sudah tampak terlihat di sekitaran Monas namun mereka masih berteduh karena kondisi hujan.
Demo 21 April ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya yang digelar pada 11 April lalu. Saat itu, para mahasiswa juga menyuarakan tuntutan yang hampir serupa. Mahasiswa kembali turun ke jalan karena Presiden Jokowi dianggap belum memenuhi tuntutan mereka.