Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

image-gnews
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Iklan

INFO NASIONAL - Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Namun, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kebijakan iptekin di negara-negara berkembang seperti Indonesia justru masih belum menjadi diskursus publik utama baik di kalangan pembuat kebijakan di level pusat dan daerah, industri, akademisi, maupun di tengah masyarakat.

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Saat ini, intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam mendorong aktivitas-aktivitas penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan di Indonesia supaya akselerasi pembangunan dapat terjalin secara optimal.

Iptekin telah terbukti dapat berkontribusi besar terhadap pembangunan dan berpeluang menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Oleh karenanya, iptekin perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan seperti akademisi, pemerintah, industri, maupun masyarakat. Tujuannya tak lain agar kebijakan iptekin dapat menjadi salah satu prioritas utama oleh para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam menentukan arah kebijakan nasional di Indonesia.

Membahas seputar hal ini, Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi (PKRTI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) dan Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) menyelenggarakan The Indonesian Science-Technology-Innovation (STI) Policy Lecture Series I – 2021 sebagai media bagi akademisi, pemerintah, industri, maupun masyarakat di Indonesia dalam memahami konsep dan praktik kebijakan iptekin baik di Indonesia dan contoh dari negara-negara lain.

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Adapun topik Seri VI dari #STIPolicyLectureSeries kali ini adalah bagaimana inovasi konsep dan penerapan kebijakan iptekin di Inggris, Australia, serta Indonesia yang dikemas dalam tajuk “The Indonesian Science Technology Innovation (STI) Policy Lecture Series 2021: “Membumikan Kebijakan Iptekin di Indonesia”.

Webinar yang ditayangkan secara langsung di YouTube BRIN Indonesia pada 23 Februari lalu ini turut dihadiri oleh beberapa narasumber, seperti Dr. Surya Mahdi dari Loughborough University, Prof. Dr. Vedi Hadiz dari The University of Melbourne, dan Yanuar Nugroho, Ph.D selaku Penasihat Senior CIPG.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembicara pertama, Dr. Surya Mahdi memberi pemaparan konsep dan praktik sistem inovasi di Inggris. Salah satu pelajaran yang bisa diambil menciptakan sistem inovasi nasional yang efektif dan efisien untuk mendukung kinerja hasil inovasi yang berkualitas.

“Rata-rata sistem di Inggris itu dibuat berdasarkan kebutuhan, bukan didesain di awalnya, walaupun ada beberapa yang memang didesain,” kata Surya.

Ia juga menjelaskan bagaimana kepemimpinan bisa berdampak langsung terhadap inovasi dari suatu wilayah. Seperti halnya suatu daerah menjadi inovatif ketika dipimpin oleh pemimpin yang inovatif pula.

“Bila pemimpin itu sudah bisa membuat tata kelola yang baik, biasanya hal ini akan kinerja daripada sistem inovasi itu akan sangat besar,” lanjut Surya.

Pembicara kedua, Prof. Vedi Hadiz dari, menyampaikan materi tentang pendanaan ekosistem riset dan inovasi di Australia, terutama pendanaan riset di institusi pendidikan tinggi.

“Karena basic research Australia itu cukup baik, makanya bisa Australia mempunyai lembaga penelitian di tingkat yang lebih bawah yang menghadapi pandemi, banjir, permasalahan ekonomi, dan macam-macam, yang semuanya merupakan prioritas dari pemerintah,” jelas Vedi.(*)

Pembicara terakhir, Yanuar Nugroho Ph.D, selanjutnya memberikan pemaparan mengenai bagaimana konsep ekosistem pengetahuan dan inovasi, serta implementasinya di Indonesia.

“Kapasitas sebuah negara sangat penting untuk menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Untuk memperkuat kapasitas negara, dibutuhkan relasi antara warga dan pemerintah yang meliputi kebijakan, dibutuhkan kemampuan, otoritas, motivasi, dan kepercayaan,” kata Yanuar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

20 jam lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

23 jam lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...