"

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

INFO NASIONAL - Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Namun, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kebijakan iptekin di negara-negara berkembang seperti Indonesia justru masih belum menjadi diskursus publik utama baik di kalangan pembuat kebijakan di level pusat dan daerah, industri, akademisi, maupun di tengah masyarakat.

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Saat ini, intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam mendorong aktivitas-aktivitas penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan di Indonesia supaya akselerasi pembangunan dapat terjalin secara optimal.

Iptekin telah terbukti dapat berkontribusi besar terhadap pembangunan dan berpeluang menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Oleh karenanya, iptekin perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan seperti akademisi, pemerintah, industri, maupun masyarakat. Tujuannya tak lain agar kebijakan iptekin dapat menjadi salah satu prioritas utama oleh para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam menentukan arah kebijakan nasional di Indonesia.

Membahas seputar hal ini, Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi (PKRTI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) dan Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) menyelenggarakan The Indonesian Science-Technology-Innovation (STI) Policy Lecture Series I – 2021 sebagai media bagi akademisi, pemerintah, industri, maupun masyarakat di Indonesia dalam memahami konsep dan praktik kebijakan iptekin baik di Indonesia dan contoh dari negara-negara lain.

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Adapun topik Seri VI dari #STIPolicyLectureSeries kali ini adalah bagaimana inovasi konsep dan penerapan kebijakan iptekin di Inggris, Australia, serta Indonesia yang dikemas dalam tajuk “The Indonesian Science Technology Innovation (STI) Policy Lecture Series 2021: “Membumikan Kebijakan Iptekin di Indonesia”.

Webinar yang ditayangkan secara langsung di YouTube BRIN Indonesia pada 23 Februari lalu ini turut dihadiri oleh beberapa narasumber, seperti Dr. Surya Mahdi dari Loughborough University, Prof. Dr. Vedi Hadiz dari The University of Melbourne, dan Yanuar Nugroho, Ph.D selaku Penasihat Senior CIPG.

Pembicara pertama, Dr. Surya Mahdi memberi pemaparan konsep dan praktik sistem inovasi di Inggris. Salah satu pelajaran yang bisa diambil menciptakan sistem inovasi nasional yang efektif dan efisien untuk mendukung kinerja hasil inovasi yang berkualitas.

“Rata-rata sistem di Inggris itu dibuat berdasarkan kebutuhan, bukan didesain di awalnya, walaupun ada beberapa yang memang didesain,” kata Surya.

Ia juga menjelaskan bagaimana kepemimpinan bisa berdampak langsung terhadap inovasi dari suatu wilayah. Seperti halnya suatu daerah menjadi inovatif ketika dipimpin oleh pemimpin yang inovatif pula.

“Bila pemimpin itu sudah bisa membuat tata kelola yang baik, biasanya hal ini akan kinerja daripada sistem inovasi itu akan sangat besar,” lanjut Surya.

Pembicara kedua, Prof. Vedi Hadiz dari, menyampaikan materi tentang pendanaan ekosistem riset dan inovasi di Australia, terutama pendanaan riset di institusi pendidikan tinggi.

“Karena basic research Australia itu cukup baik, makanya bisa Australia mempunyai lembaga penelitian di tingkat yang lebih bawah yang menghadapi pandemi, banjir, permasalahan ekonomi, dan macam-macam, yang semuanya merupakan prioritas dari pemerintah,” jelas Vedi.(*)

Pembicara terakhir, Yanuar Nugroho Ph.D, selanjutnya memberikan pemaparan mengenai bagaimana konsep ekosistem pengetahuan dan inovasi, serta implementasinya di Indonesia.

“Kapasitas sebuah negara sangat penting untuk menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Untuk memperkuat kapasitas negara, dibutuhkan relasi antara warga dan pemerintah yang meliputi kebijakan, dibutuhkan kemampuan, otoritas, motivasi, dan kepercayaan,” kata Yanuar.








Banjir Bandang di Cianjur Menjelang Equinox, Ini Kata BMKG dan BRIN

3 hari lalu

Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Banjir Bandang di Cianjur Menjelang Equinox, Ini Kata BMKG dan BRIN

BPBD Cianjur menyebutkan adanya hujan deras selama dua jam memicu terjadinya banjir bandang.


Awan Tumbuh Cepat Sebelum Banjir Bandang Melanda Cianjur, Ini yang Terjadi

4 hari lalu

Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Awan Tumbuh Cepat Sebelum Banjir Bandang Melanda Cianjur, Ini yang Terjadi

Banjir bandang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin sore, 20 Maret 2023--di wilayah sama dengan yang terparah terdampak gempa tahun lalu.


Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

7 hari lalu

Santri saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Kemungkinan besar awal puasa Ramadan akan jatuh pada Ahad, 3 April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

Peneliti astronomi sarankan pembentukan otoritas tunggal biar perbedaan awal Ramadan dan Idul Fitri tak berulang.


Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

10 hari lalu

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

Tumbuh potensi hujan badai di Jabodetabek menjelang tengah malam ini, Selasa 14 Maret 2023


Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

11 hari lalu

Fenomena awan timur Merapi. Foto : Instagram/dhimasgalihsadati779
Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

Sebuah foto viral di media sosial menunjukkan awan bak cendawan raksasa merekah di langit di timur Gunung Merapi pada Minggu, 12 Maret 2023.


Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

16 hari lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

Vorteks Borneo telah meluruh per pagi ini. Prediksi cuaca hari ini dari BRIN sebut penguatan angin dari utara kembali yang menuju Jakarta.


Pusaran Angin di Balik Bencana Tanah Longsor Natuna dan Banjir Bintan

17 hari lalu

Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun longsor akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa, 7 Maret 2023. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (7/3/2023) pukul 07:00 WIB, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal, 47 orang hilang dan 1.216 Orang mengungsi akibat longsor tersebut.  ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Natuna
Pusaran Angin di Balik Bencana Tanah Longsor Natuna dan Banjir Bintan

Begini peneliti di BRIN dan BMKG terangkan fenomena dan efek dari Vorteks Borneo penyebab bencana tanah longsor Natuna.


Prediksi Cuaca Hari Ini: Hujan dan Petir di Tanjung Pinang, Kepri Diminta Siaga

20 hari lalu

Warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau, di bawah guyuran hujan intensitas sedang hingga lebat, Sabtu, 4 Maret 2023. (Ogen)
Prediksi Cuaca Hari Ini: Hujan dan Petir di Tanjung Pinang, Kepri Diminta Siaga

Prediksi cuaca hari ini meminta wilayah Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan tetap waspada dampak sirkulasi siklonik atau vorteks Borneo.


Warga Sebut Ada Petir Saat Kebakaran Depo Pertamina, Peneliti: Sekitar Pukul 19.40

20 hari lalu

Mobil milik warga yang hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023. Peristiwa kebakaran tersebut merenggut belasan nyawa dan puluhan lainnya alami luka bakar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Sebut Ada Petir Saat Kebakaran Depo Pertamina, Peneliti: Sekitar Pukul 19.40

Penyebab terjadinya kebakaran depo Pertamina Plumpang masih simpang siur.


Hujan Sejak Senin Malam dan Banjir Parah di Malaysia, Imbas Langsung Vorteks Borneo

21 hari lalu

Banjir di Johor, Malaysia. malaymail.com
Hujan Sejak Senin Malam dan Banjir Parah di Malaysia, Imbas Langsung Vorteks Borneo

Selain menyebabkan banjir di Malaysia, Vorteks Borneo juga berperan untuk hujan persisten di Jabodetabek beberapa hari lalu.