TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengancam akan kembali turun ke jalan, jika tuntutan yang telah disampaikan saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senin, 11 April 2022, tak kunjung ditepati para pimpinan DPR.
Tiga Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco dari Gerindra, Rahmat Gobel dari NasDem, dan Lodewijk F. Paulus dari Golkar, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui massa BEM SI di depan Gedung DPR, kemarin sore. Mereka berjanji menyampaikan tuntutan mahasiswa ke pemerintah.
"Untuk kedepannya kami akan eskalasikan lagi," kata Koodinator Media BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal, saat dihubungi, Selasa, 12 April 2022.
Meski demikian, BEM SI belum memastikan kapan demo mahasiswa lanjutan untuk menagih janji tersebut akan dilaksanakan. Termasuk, peningkatan jumlah massa yang akan dibawa untuk sama-sama turun ke jalan seperti saat unjuk rasa kemarin yang diikuti sekitar 1.000 mahasiswa
"Kalau untuk ini kami akan diskusikan lagi dengan rekan rekan yang lainnya," ungkap Lutfi.
Menurut Lutfi, aksi yang mereka gelar kemarin telah berjalan lancar dan kondusif. Adapun kerusuhan yang terjadi pada hari itu dikatakannya bukan disebabkan oleh massa BEM SI, sebab usai merasa aspirasinya diterima para wakil rakyat, massa BEM SI langsung bubar.
“Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI. Aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup,” tegas Luthfi.
Lagipula, Setelah Wakil Ketua DPR dan Kapolri turun, mobil komando BEM SI turut dilempari dengan botol plastik sekitar pukul 14.30. Dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 12 April 2022, pelaku pelemparan adalah pengunjuk rasa yang tidak mengenakan atribut almamater.
Mobil komando BEM SI kemudian tetap meninggalkan lokasi bersama barisan mahasiswa. Sebagian mahasiswa yang tinggal sempat membuat pagar badan untuk menghindari masuknya para provokator aksi, namun upaya itu tak bertahan lama dan harus tercerai oleh massa tidak dikenal.
Adapun tuntutan para mahasiswa itu diantaranya mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai, terutama ihwal masa jabatan presiden Jokowi yang jangan diperpanjang hingga 3 periode, hingga persoalan UU IKN maupun 18 tuntutan lainnya.
Baca: Demo 11 April, Setara Institute Minta Jokowi dan DPR Tanggapi Tuntutan Mahasiswa