TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas di Riau memadati kantor DPRD Provinsi Riau guna melakukan unjuk rasa tolak wacana tiga periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Senin 11 April 2022.
Berdasarkan pantauan Tempo.co, tampak sejak pukul 13.20 satu per satu rombongan memadati gedung kantor DPRD Riau mulai Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, Universitas Abdurrab, Universitas Islam Negeri (UIN) Riau, Universitas Politeknik Riau (PCR) Riau, Universitas Islam Riau (UIR) dan juga beberapa Universitas lainnya dari luar Kota Pekanbaru.
Unjuk rasa yang dilakukan serempak di hari yang sama oleh berbagai Universitas di penjuru Indonesia ini memiliki tuntutan utama yang sama, yaitu mendesak Jokowi secara tegas menolak penundaan pemilu tahun 2024. Sebab wacana itu melanggar konstitusi negera.
Massa aksi juga mendesak Jokowi mengkaji ulang UU Ibu Kota Negara (IKN) termasuk pasal yang sekiranya bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari berbagai aspek, baik lingkungan, hukum, sosial, ekologi, ekonomi dan bencana.
Kemudian, mereka menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan jaga ketersedian bahan pokok di masyarakat dan masalah pangan lainnya. Masih dalam tuntutannya, disebutkan massa aksi menuntut Jokowi mengusut tuntas mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja Kementerian terkait.
Lagi, massa aksi mendesak Jokowi untuk selesaikan konflik agraria. "Yang mana konflik agraria ini telah menjadi permasalahan sejak lama di negeri ini," teriak Menteri Hukum dan Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNRI, Sandi Purwanto.
Terakhir, massa aksi turut mendesak agar Jokowi dan Ma'ruf berkomitmen penuh tuntaskan janji kampenye di sisa masa jabatan. "Kami ini membawa isu kepentingan masyarakat. Kami sepakat memperjuangkan perjuangan rakyat Indonesia," teriak salah satu orator.
Tak hanya mahasiswa, tampak pula segelintir masyarakat mulai dari ibu rumah tangga, hingga ojek online ingin turut menyampaikan aspirasinya.
Salah satunya ibu-ibu yang turut iku, Erni Roza menyebutkan niatnya bergabung dengan para aksi para mahasiswa yaitu untuk menuntut keadilan yang sepantasnya didapatkan rakyat.
"Kami ingin bergabung dengan mahasiswa untuk menuntut keadilan. Kami mendukung mahasiswa untuk mencari kebenaran di Indonesia. Kepemimpinan Jokowi sangat tidak dibenarkan bila dia jadi presiden kembali," ucapnya.
Lanjutnya, masyarakat di Riau telah menderita karena permasalahan sulitnya minyak ngoreng dan BBM solar. "Emak-emak sudah menderita kesulitan minyak goreng, bapak-bapak juga kesulitan BBM solar. Kami susah," kata Erni.
"Saya harap mahasiswa yang berkumpul di sini dengan damai untuk menyampaikan sesuai dengan tuntutan yang menjadi keluhan masyarakat," ujarnya.
Akibat aksi itu, kemarin, arus lalu lintas sekitar kantor DPRD Riau sempat terjadi kemacetan. Selain itu sempat pula terjadi pengalihan arus karena ramainya massa aksi yang memadati jalan.
ANNISA FIRDAUSI
Baca: GMNI Turut Suarakan Tolak Penundaan Pemilu dan Kenaikan Harga BBM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.