TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan kembali memanggil manajemen klub sepak bola Madura United dalam kasus investasi bodong Viral Blast. Manajemen Madura United tak hadir dalam pemanggilan pertama Jumat kemarin, 8 April 2022.
"Jadi penyidk sudah panggil terhadap manajer salah satu klub sepak bola. Namun dari pihak manajer meminta jadwal ulang untuk dilakukan pemeriksaan kepada penyidk," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Polri, Komisaris Besar Gatot Repli Handoko, Jumat, 8 April 2022.
Gatot belum bisa mengungkapkan waktu pasti pemeriksaan tersebut. Akan tetapi dia memastikan penyidik akan kembali memanggil ulang petinggi klub sepak bola asal Madura tersebut.
"Saat ini sedang dijadwalkan untuk proses pemeriksaan ke depan," kata Gatot.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan mantan manajer Madura United, Zainal Hudha Purnama sebagai tersangka kasus investasi bodong Viral Blast. Zainal merupakan pemilik dari PT Trust Global Karya yang merupakan pengelola Viral Blast.
Zainal baru menjabat sebagai manajer Madura United pada akhir tahun 2021 sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada Februari lalu. Dia akhirnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Sejumlah aset Zainal sudah disita polisi. Namun penyidik menduga masih ada dana yang mengalir ke klub sepak bola itu. Zainal juga diduga telah melakukan kerja sama sponsorship dengan beberapa klub sepak bola lainnya.
Selain Zainal, polisi juga telah menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Rizky Puguh Wibowo, Minggus Umboh dan Putra Wibowo. Dari keempat tersangka itu, tiga diantaranya telah ditahan sementara Putra Wibowo disebut melarikan diri ke luar negeri.
Investasi bodong berkedok robot trading itu diduga telah merugikan masyarakat senilai Rp 1,2 triliun.
Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sempat menyatakan adanya aliran dana haram kepada setidaknya enam klub sepak bola di Indonesia. Dana haram tersebut berasal dari kasus penipuan beberapa aplikasi robot trading.
Selain Viral Blast, polisi memang tengah mengusut beberapa kasus serupa seperti DNA Pro dan Fahrenheit. Klub Borneo FC sempat menandatangani kerja sama dengan DNA Pro.
Baca: PPATK Sebut Dana Robot Trading Bodong Mengalir ke 6 Klub Sepak Bola Indonesia