TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, mengungkapkan obrolan terakhirnya dengan Jokowi sebelum berangkat ke Khazastan untuk menjadi duta besar Indonesia di sana.
Fadjroel menjelaskan, Presiden memanggilnya ke Istana Merdeka untuk membahas sejumlah hal. "Dalam pertemuan tersebut, beliau sempat mengulangi lagi apa yang disampaikan ke saya saat awal menjadi Jubir Presiden," ujar Fadjroel kepada Tempo, Jumat, 8 April 2022.
Fadjroel menjelaskan Presiden menyatakan bakal setia pada agenda reformasi. Seperti misalnya pembatasan masa jabatan dua periode, pemilihan secara langsung, dan kepala daerah dipilih secara langsung. "Oleh karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus reformasi," kata Fadjroel.
Lebih lanjut, Fadjroel menilai ucapan Presiden itu terbukti saat meminta kepada seluruh menterinya agar berhenti menyuarakan urusan penundaan dan perpanjangan pemilu. Menurut Fadjroel, keputusan Kepala Negara tersebut senafas dengan pandangannya selaku eksponen reformasi 1998, bahwa dua periode harga mati.
Sebelumnya dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Rabu lalu, Jokowi menegur menterinya yang getol menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode serta penundaan Pemilu 2024.
Presiden mengatakan saat ini kondisi Indonesia sedang dilanda kesulitan karena kenaikan BBM hingga kebutuhan pokok. Sehingga, ia meminta para menteri fokus bekerja agar beban masyarakat berkurang.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan, ndak!" ujar Jokowi dalam siaran sidang tersebut pada Rabu, 6 April 2022.
Baca juga: Presiden Jokowi Larang Bahas Penundaan Pemilu, PAN Manut