TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, melaporkan kasus penipuan dengan memanfaatkan kop surat dan cap institusi negara, serta namanya pribadi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
KSP sebagai institusi negara dikatakannya sudah sering dicatut namanya dalam sejumlah kasus penipuan dengan modus meminta sumbangan. Karena itu, dia menegaskan, kasus-kasus seperti ini harus segera ditangani sesuai hukum.
"Memang ini kan terkait dengan pribadi, karena mencatut nama saya, kemudian yang kedua lembaga, dan kop surat KSP, sama stempel," kata dia di Bareskrim, Jakarta, Kamis, 7 April 2022.
Apalagi, dia melanjutkan, sudah tertera dengan jelas nama dan nomor telepon dari surat permintaan sumbangan palsu tersebut. Dalam surat permintaan sumbangan ke Wali Kota Cirebon itu tercantum nama Dian Cahyani beserta nomor teleponnya.
"Jadi bagaimana kalau ada orang mencatut nama saya, di lembaga kepresidenan seperti itu, minta-minta uang, itu kan ya ini hadiah bulan suci ramadan deh," ucapnya.
Dalam pelaporan hari ini, Ngabalin turut didampingi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Joanes Joko. Dia juga mengaku membawa barang bukti berupa salinan tiga surat palsu yang mengatasnamakan KSP maupun dirinya sendiri.
"Jadi ya saya percaya ini satu kejahatan yang sunggu mencederai harkat martabat saya," ucap pria yang mengaku sebagai Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia itu.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kasus penipuan dengan mencatut nama institusi Kantor Staf Presiden (KSP) sudah sering terjadi. Teranyar, kasus ini menimpa Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, yang namanya dicatut dalam surat permohonan sumbangan untuk santunan anak yatim-piatu kepada Wali Kota Cirebon.
"Bukan hanya menimpa Ngabalin, tapi juga berapa saat yang lalu di antaranya ada yang mengatasnamakan dan pakai tanda tangan saya untuk mengundang seseorang," ujar Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Selasa, 6 April 2022.
Dalam surat berkop KSP, Moeldoko disebut bakal mengangkat seseorang menjadi Deputi. Pemalsuan logo dan nama KSP, kata Moeldoko, selanjutnya menimpa Kepala Kantor Pertanahan Minahasa. Moeldoko mengatakan penipu tersebut menggunakan kartu tanda pengenal palsu untuk mengelabui korbannya.
"Saya minta Pak Ngabalin agar bisa membersihkan kantor KSP dari berbagai tipu daya, penipuan, dan pada akhirnya masyarakat dirugikan. Maka besok pagi Pak Ngabalin akan melaporkan ke Bareskrim untuk ditindaklanjuti," kata Moeldoko.
Baca: KSP Membantah Pemberian BLT Minyak Goreng Bermuatan Politis