INFO NASIONAL - Sekitar 1.000 kader Satkar (Satuan Karya) Ulama Indonesia yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Provinsi Riau memadati Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Kamis sore, 31 Maret 2022. Mengenakan seragam kuning-hijau, mereka bersiap mengikuti ‘HUT 52 dan Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Satkar Ulama Indonesia Masa Bakti 2021-2026.
Acara yang digelar mulai pukul 19.00 WIB di Aula Kantor DPP Golkar itu dihadiri oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus; anggota MPR/DPR Fraksi Golkar, Mujib Rohmat; serta petinggi dan elit partai berlambang pohong beringin lainnya.
Mengusung tema, ‘Berikhtiar Memenangkan Partai Golkar Pemilu 2024’, Ketua Umum Satkar Ulama yang terpilih pada Muktamar VI Satkar Ulama telah digelar pada 7 Desember 2021, Ir. H. M Idris Laena MH., bersyukur anggota Satkar Ulama yang datang dari berbagai kota dan daerah bisa berkumpul dalam rangka HUT 52 dan Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Satkar Ulama Indonesia Masa Bakti 2021-2026. “Bertepatan dengan HUT 52 Satkar Ulama pada bulan Maret ini maka sekaligus kita gelar pelantikan pengurus yang baru,” kata Idris Laena.
Dikatakan, organisasi ini didirikan oleh Presiden Soeharto pada 13 Maret 1970. Idris yang juga menjadi Ketua Fraksi Golkar di MPR itu berharap agar Satkar Ulama menjadi pilar partai untuk membina umat serta mendekatkan atau mempererat hubungan ulama dan umara (pemimpin).
Bersatunya ulama dan umara merupakan tujuan organisasi ini didirikan pada awal Orde Baru. “Bila ada beda pendapat di antara mereka, diharapkan permasalahan yang ada dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits,” tuturnya. “Kita ingin hubungan antar ulama dan umara selalu harmonis.”
Menurut Idris, atas petunjuk Ketua Umum Golkar, Satkar Ulama bertekad untuk mengembangkan jati diri melalui tiga program prioritas. Pertama, melakukan reposisi organisasi. Organisasi ini akan melakukan kerja sama dengan pengurus dan jamaah masjid, musholla, dan kelompok-kelompok ummat Islam lainnya.
Kedua, revitalisasi dan reaktualisasi organisasi. Idris menganggap organisasi ini tidak hanya mengurus masalah pembinaan ummat dalam keagamaan namun juga menginginkan agar umat Islam memahami paham kebangsaan. Untuk itu Satkar Ulama gencar melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga adalah rekonsolidasi organisasi. Menurut Idris organisasi ini harus diperluas jaringannya. Ia ingin agar struktur yang ada sampai desa. “Kita ingin membentuk majelis dzikir di desa-desa”, ujarnya. Bila semua desa ada majelis dzikir maka ada 14.000 majelis dzikir tersebar di Indonesia.
Ia pun bersyukur Satkar Ulama memiliki sayap organisasi seperti Wanita Satkar Ulama, Angkatan Muda Satkar Ulama, Garda Satkar Ulama, dan Majelis Dzikir. “Selepas munas, animo masyarakat sangat tinggi untuk bergabung ke dalam Satkar Ulama. Sebentar lagi ada 17 provinsi akan dilakukan pelantikan Satkar Ulama,” kata Idris.
Pada kegiatan tersebut, Pengurus Satkar Ulama Periode 2021-2026 secara resmi dilantik oleh Airlangga Hartarto. Kepada Buya, panggilan Airlangga kepada Idris, organisasi ini diamanatkan agar terus menjadi jembatan antara ulama dan umara. (*)