TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan membeberkan kegiatan TT selama menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dia ditembak mati di Kabupaten Nabire, Papua oleh Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz karena pada saat penangkapan melakukan perlawanan.
Ramadhan menjelaskan bahwa TT telah terlibat di berbagai aksi teror. Pertama, melakukan aksi pencurian dengan kekerasan kepada anggota dan merampas senjata organik, kedua terlibat dalam aksi penembakan terhadap tim gabungan TNI-Polri.
“Ketiga terlibat dalam aksi penodongan terhadap masyarakat sipil di area tambang rakyat,” ujar dia dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, 30 Maret 2022.
Aksi teror keempat, Ramadhan melanjutkan, terlibat dalam tindak kejahatan pembakaran Bandara Bilorai Intan Jaya. Kelima terlibat dalam aksi kontak tembak antara KKB Ilaga dengan pasukan TNI di Bandara Aminggaru.
“Serta keenam melakukan penembakan terhadap masyarakat sipil yang mengakibatkan meninggal dunia dan luka-luka,” tutur Ramadhan.
Penangkapan TT dilakukan berdasarkan aporan polisi nomor LP14/A/V/2020/Papua/Respaniai tanggal 15 Mei 2020 dan DPO nomor 01/V/2020/Reskrim. Menurut Ramadhan, dari pantauan IT, saudara TT diketahui melakukan pergerakan dari Intan Jaya ke Nabire bersama pasukannya pada 26 Maret 2022.
Kemudian penangkapan terhadap TT oleh Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dilakukan pada Selasa, 29 Maret 2022 pukul 20.30 waktu setempat. Namun dikerenakan yang bersangkutan melakukan perlawanan dan ingin melarikan diri, anggota di lapangan melakukan tindakan tegas dan terukur.
“Yang mengakibatkan saudara TT meninggal,” ujar Ramadhan.
Baca: Satgas Operasi Damai Cartenz Tembak Mati Pimpinan KKB di Nabire