INFO NASIONMAL-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mendorong proses pengalihan dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM pada periode 2000-2007.
Untuk Provinsi Jawa Timur, total dana bergulir yang terserap pada periode 2000 hingga 2007 mencapai Rp 379,52 miliar.Sedangkan progress pengalihan ke rekening LPDB-KUMKM secara keseluruhan di Provinsi Jatim baru mencapai 18,85 persen yakni sebesar Rp71,53 miliar dari total plafon.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kedepan agar perbankan serta dinas koperasi dan UKM membantu proses pengalihan dana yang masih di rekening penampungan atas nama koperasi ke rekening LPDB-KUMKM. "Sehingga koperasi yang sudah lunas dan masih berjalan baik dapat mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM," ujar Supomo saat Rapat Koordinasi Pengalihan Dan Bergulir di Kediri, Jawa Timur.
Supomo menambahkan, untuk penyaluran dana bergulir di Provinsi Jatim sampai 18 Maret 2022 sudah mencapai Rp2,44 triliun yang disalurkan kepada 603 mitra. Selain itu, LPDB-KUMKM bertanggung jawab mengalihan dana bergulir dari koperasi yang menerima bantuan program Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2000–2007 ke LPDB-KUMKM yang merupakan amanat dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada LPDB-KUMKM.
Sementara itu, Direktur Keuangan LPDB-KUMKM Ahmad Nizar menambahkan, berdasarkan pencatatan data Nilai Realisasi Bersih (NRB) terdapat potensi pengalihan dana bergulir pada koperasi penerima program yang diundang saat ini, sekitar Rp 5,88 miliar untuk Provinsi Jatim.
Nizar berharap kepada bank pelaksana agar membantu dan mempermudah proses pengalihan dana bergulir dari rekening atas nama Koperasi ke rekening LPDB-KUMKM. Untuk pengalihan tahun 2022 ini, kami tetap dengan pendekatan dan bekerjasama dengan dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota dan Satgas LPDB-KUMKM, guna optimalisasi pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM," ujarnya.
Permudah Akses Pembiayaan
Menurut Supomo, di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini, koperasi dan UMKM merupakan sektor usaha yang paling terdampak, dan juga paling teratas mampu bertahan di tengah pandemi. "Koperasi dan UMKM telah memberikan kontribusi bagi kelangsungan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti kondisi sekarang paling kena dampak pandemi, tetapi paling bisa bertahan," katanya
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM tak tinggal diam dengan menerbitkan aturan berupa Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020 tetang penyaluran dana bergulir 100 persen kepada koperasi, dan program pendampingan melalui inkubator wirausaha LPDB-KUMKM.
"LPDB-KUMKM diberikan mandat agar fokus pembiayaan kepada koperasi, dengan ini akses pembiayaan lebih mudah, murah, dan ramah dalam rangka meningkatkan kemampuan berusaha koperasi dan UMKM," ujar Supomo.
Dia berharap dengan alternatif instrumen pembiayaan melalui LPDB-KUMKM,. koperasi dapat tumbuh dan berkembang serta dapat memenuhi kebutuhan permodalan anggota. Selanjutnya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi, mendorong percepatan kegiatan ekonomi sektor riil dan produktif masyarakat. dan mendidik masyarakat gerakan koperasi untuk bertanggung jawab terhadap pinjaman permodalan oleh pemerintah.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dinas maupun mitra perbankan atas sinergi dan kerja sama dalam proses pengalihan dana bergulir ini berjalan dengan baik," kata Supomo.(*)