INFO NASIONAL -
PT TransJakarta memiliki sejumlah inovasi yang akan mulai terlaksana awal tahun 2022, salah satunya ialah pengoperasian bus bertenaga listrik. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dalam wawancara virtual pada hari Selasa (11/1). Riza menyatakan, peralihan bus TransJakarta bermesin konvensional akan beralih secara bertahap mulai tahun 2022.
“Terkait mesin yang konvensional sebelumnya, ke depan memang kita akan memastikan sudah beralih ke bus listrik secara keseluruhan. Dengan penggunaan bus listrik, kita akan mulai tahun ini,” kata Riza.
Antrean Bus Transjakarta hendak memasuki Halte Puri Beta 2, Tangerang, Rabu, 16 Maret 2022. Antrean ini parkir di tengah Jalan HOS Cokroaminoto. TEMPO/ Cristian Hansen
Sampai saat ini, pihak TransJakarta menyiapkan 30 unit bus listrik sementara yang tengah dilakukan uji coba. Jika proses uji coba sudah rampung, diharapkan armada bertenaga listrik ini akan lebih bisa memberi pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik lagi.
Riza berharap, kendaraan operasional TransJakarta sudah bisa beroperasi menggunakan bus bertenaga listrik secara menyeluruh pada tahun 2025. Terkait masalah biaya pembelian dan perawatan bus listrik yang relatif masih mahal, Pemprov DKI Jakarta merasa hal itu sebanding dengan kualitas yang nantinya akan dinikmati oleh para pelanggan TransJakarta.
“Harapan kita di tahun 2025, seluruh operasional TransJakarta telah menggunakan bus listrik secara keseluruhan. Memang juga harganya pasti mahal, tapi nanti ke depan makin lama akan semakin murah, juga makin baik kualitasnya,” jelas Riza.
Bus Transjakarta menunggu penumpang di Jakarta Internasional Stasium (JIS), Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai melakukan uji coba layanan non bus rapid transit (non BRT) rute 14 yang melayani trayek Jakarta International Stadium (JIS) - Senen. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peralihan bus konvensional menuju bus listrik juga secara tidak langsung turut mendukung Program Langit Biru (PLB) yang sudah lama dicanangkan oleh Pemerintah. Sekadar informasi, PLB merupakan program Pemerintah tentang pengendalian pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kendaraan. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kualitas udara bersih dan mengurangi emisi gas buang.
TransJakarta bisa dibilang menjadi pelopor transportasi massal ramah lingkungan dengan adanya perubahan ini. Riza berharap, gerakan yang sudah dilakukan oleh TransJakarta ini ke depannya akan diikuti oleh kendaraan umum lainnya.
Jika pergerakan ini terus konsisten, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Jakarta akan menjadi kota ramah lingkungan dengan penggunaan kendaraan listrik yang masif. Dengan adanya penghematan energi, maka angka polusi Ibu Kota juga akan berkurang.
“Di dunia, teknologi berubah. Bertransformasi dari konvensional ke elektrik. Kita juga tidak boleh tertinggal dari bangsa-bangsa maju lainnya terkait perubahan teknologi yang ada sekarang. Jadi, kami dukung pengadaan bus listrik atau transportasi listrik lainnya. Jakarta mendukung dan memastikan kita bergerak maju ke depan, dengan program-program yang lebih ramah lingkungan,” kata Riza.
Terkait sosialisasi pengemudi tentan peralihan bus konvensional menjadi bus listrik, Riza berpendapat pengemudi tidak akan terlalu sulit beradaptasi, mengingat peralihan dari kendaraan konvensional biasa ke mesin listrik tidak memiliki banyak perubahan yang signifikan.
Rencananya, sebanyak 100 unit bus listrik TransJakarta akan beroperasi di DKI Jakarta pada 2022. Beriringan dengan itu, ada sebanyak 40 tenaga penguji kendaraan mengikuti pelatihan uji kir bus listrik. Dengan adanya elektrifikasi ini, diharapkan kepercayaan masyarakat untuk dapat menggunakan TransJakarta bisa semakin meningkat.(*)