TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tetap waspada meski angka kasus Covid-19 terus turun.
Kasus harian Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Namun, angka pengetesan atau testing Covid-19 juga ikut turun. Penurunan testing terjadi sejak minggu ketiga Februari 2022. Angkanya turun hingga 52 persen persen per minggu dibanding saat puncak kenaikan kasus Omicron pada medio Februari lalu.
"Artinya ada potensi penurunan kasus terjadi karena orang yang positif tidak teridentifikasi. Ini perlu menjadi kewaspadaan kita bersama. Jangan sampai turunnya angka testing berdampak pada penurunan data kasus semu," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis, 17 Maret 2022.
Menurut Wiku, turunnya angka testing ini kemungkinan disebabkan semakin minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19. Selain itu, akibat dari dihapusnya kewajiban tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan.
Wiku meminta masyarakat tetap aktif memeriksakan diri jika merasakan gejala Covid-19. Jika masyarakat abai, kata dia, maka mereka juga yang akan rugi.
Ia memaparkan, data hasil survei BPS pada Februari 2022 menunjukkan, dua alasan utama masyarakat melakukan testing. Yang pertama program kantor sebesar 51 persen dan persyaratan perjalanan sebesar 38,1 persen.
Sementara masyarakat yang melakukan tes Covid-19 untuk program testing sebesar 23,3 persen dan hanya 18,7 persen responden yang melakukan tes karena merasa tidak sehat.