INFO NASIONAL-Kepala Biro Protokol dan Humas Sekretariat Jenderal DPR RI Suratna mengatakan, tuntutan layanan keprotokolan kepada Anggota DPR RI semakin lama semakin tinggi. Karena itu, perlu sebuah pengembangan soft skill para pegawai protokol dalam melayani 575 Anggota Dewan. Namun, Ratno, sapaan akrab Suratna mengingatkan agar tuntutan itu tidak dijadikan beban dalam menjalankan tugas dan fungsi keprotokolan.
"Kalau pengetahuan tentang hard skill, saya kira teman-teman relatif hafal tentang UU Keprotokolan. Tapi yang perlu dikembangkan adalah soft skill-nya, bagaimana mengasah mental baja yang tidak mudah mengeluh dan harus siap setiap saat. Apalagi dengan total Anggota DPR berjumlah 575 orang, tentu punya tuntutan beragam dan yang paling penting kita harus menjaga marwah kehormatan anggota dan lembaga,” ujar Ratno saat memberikan sambutan dalam Bimbingan Teknis Keprotokolan di Bogor, Jawa Barat, Jumat 4 Maret 2022.
Menurut Ratno, untuk meningkatkan layanan keprotokolan di DPR, pihaknya juga telah memperluas layanan keprotokolannya, baik itu udara, laut, maupun darat. Untuk layanan udara, semula hanya bekerjasama dengan 16 bandara, sekarang sudah 34 bandara di seluruh Indonesia melalui kerja sama dengan PT Gapura Angkasa.
"Belum lama ini juga kita telah bekerjasama dengan PT KAI dan 15 penyeberangan nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP). Semoga dengan perluasan layanan keprotokolan ini, para Anggota DPR akan terlayani dengan baik. Ini adalah ikhtiar kami untuk meningkatkan pelayanan, walaupun survei layanan keprotokolan turun 2 poin, tentu ini perlu kita evaluasi dan selidiki apa yang membuat nilai kita turun,” katanya.
Dalam sambutannya, Ratno juga menyampaikan, kemampuan soft skill protokoler dalam berkomunikasi dan mental spritual harus terus dijaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Dinamika dalam bertugas maupun tuntutan permintaan adalah hal yang wajar. Namun Ratno mengingatkan yang penting jangan sampai abai atau lalai dalam menjalankan tupoksinya.
"Kalau teman-teman ada masalah terkait soft skill, ini yang memang perlu terus dikembangkan. Termasuk bagaimana supaya ketangguhan mental ini selalu terbangun, pola komunikasi dengan Anggota Dewan itu menjadi kunci utama karena ini kemampuan paling dasar ketika kita melakukan komunikasi saat berinteraksi dengan Anggota Dewan. Kami selaku penanggung jawab, akan selalu meng-upgrade kemampuan soft skill teman-teman agar bisa bekerja lebih nyaman,” ujar Ratno.(*)