TEMPO.CO, Jakarta - PT Palapa Timur Telematika menceritakan ihwal peristiwa penembakan para karyawannya oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu, 2 Maret 2022. Manager Network Operation Center (NOC) PTT Pramudya DW menyatakan mereka belum mendapatkan informasi terbaru terkait nasib mereka karena belum bisa menjangkau lokasi.
Manager Network Operation Center (NOC) PTT Pramudya DW menceritakan pihaknya baru mengetahui masalah tersebut ketika mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3 pada Rabu pagi 2 Maret 2022. Namun saat itu, tim yang mengirimkan logistik tak menemukan orang di sana.
Hal itu ditindak lanjuti dengan melihat rekaman kamera pemantau. Hasilnya, ada indikasi aktivitas dari orang tidak dikenal yang diduga sebagai potensi gangguan keamanan.
Menurut Pramudya, mereka segera mencoba melakukan kontak terhadap 4 karyawan perusahaan, 4 karyawan dari kontraktor perusahaan dan 1 orang masyarakat lokal pemandu namun tak berhasil.
"Pada tanggal 3 Maret 2022 perusahaan memutuskan untuk mengirimkan helikopter ke lokasi tower demi mendapatkan informasi situasi lapangan. Akan tetapi terkendala oleh cuaca yang buruk," ujar Pramudya melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 Maret 2022.
Hingga saat ini, Pramudya mengatakan, mereka belum dapat meninjau lokasi tower akibat terkendala akses dan cuaca. Akibatnya, mereka tak dapat memberikan konfirmasi terkait informasi yang beredar di sejumlah media massa atas korban jiwa dan luka-luka maupun kondisi fisik tower B3.
"Lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan hanya dapat ditempuh menggunakan helikopter. Kondisi cuaca saat ini menghambat proses identifikasi tim menuju lokasi tower," kata dia.
Sebelum kejadian penembakan, menurut dia, tower B3 tengah dalam proses perbaikan. Karena itu, para pekerja berada di sana.
"Perusahaan telah mengupayakan langkah untuk memastikan layanan telekomunikasi Palapa Ring Timur tetap berfungsi dengan baik, dimana hingga saat ini tidak terdapat gangguan jaringan yang bersifat material pada jaringan telkomunikasi Palapa Ring Timur secara keseluruhan, begitu pula mengupayakan terbaik untuk melakukan evakuasi terhadap karyawannya," kata Pramudya.
Pramudya menyatakan tower B3 itu merupakan bagian dari proyek Palapa Ring Timur yang merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas. PTT, menurut dia, telah meminta bantuan dan pendampingan dari TNI dan Polri maupun Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah untuk melakukan tindakan pengamanan terhadap seluruh site lokasi proyek tersebut.
Dia menyatakan gangguan keamanan oleh orang yang tidak dikenal pada lokasi proyek telah terjadi berulang kali sejak 2019, awal proyek Palapa Ring Timur dimulai.
"Dukungan penuh tersebut diperlukan mengingat proyek tersebut adalah Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas yang memberikan layanan telekomunikasi pada masyarakat," ungkap Pramudya.
Penembakan terhadap delapan orang pekerja PTT itu diungkap oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Aqsha Erlangga. Dia menyatakan delapan orang karyawan PTT meninggal dunia dalam kejadian itu.
Erlangga mengatakan informasi tersebut didapatkan dari salah satu pekerja yang berhasil selamat. TNI, menurut Erlangga, akan melakukan evakuasi terhadap korban tewas maupun selamat pada hari ini.
Juru Bicara Komisi Nasional TPNPB - OPM, Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Menurut dia, tidak ada alasan yang membenarkan keberadaan warga sipil di wilayah tersebut. Karena, kata dia, TPNPB sudah mengumumkan dan meminta warga sipil segera meninggalkan wilayah perang.
"Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayor Jenderal Lekagak Telenggen pada 2017 Di Jambi, Puncak Jaya, Papua, kadi yang ditembak itu semuanya bagian dari anggota TNI dan Polri," kata dia dalam keterangan melalui pesan singkat Whatsapp yang diterima Tempo, Jumat 4 Maret 2022.
Kepolisian Daerah Papua kemarin menyatakan telah membentuk tim untuk menyelidiki kejadian penembakan oleh TPNPB ini.
Baca: Organisasi Papua Merdeka Akui Tembak 8 Karyawan Rekanan Telkomsel Hingga Tewas