INFO NASIONAL-Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Puteri Komarudin menyampaikan urgensi untuk selaraskan kepentingan pemuda di kota dan desa. Pemuda yang tinggal di perkotaan dan pedesaan memang memiliki kebutuhan yang berbeda tetapi bukan berarti penanganannya harus dilakukan terpisah. “Keduanya memiliki keterkaitan dan interaksi, baik dari segi ekonomi maupun mobilitas yang saling mempengaruhi. Justru, kita perlu mengutamakan integrasi dan meningkatkan interaksi antara kedua sisi ini,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa 1 Maret 2022.
Putri yang juga Ketua Delegasi Indonesia Y20 Italia 2021 menghadiri Urban 20 Talks dengan tajuk “Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital”, yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku Co-Chair Urban 20 (U20) dan mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022. Kamis 24 Februari lalu .
Baca Juga:
U20 merupakan bagian dari engagement groups KTT G20 bagi para pemimpin daerah di kota-kota negara G20. Puteri juga mengimbau agar pemerintah negara-negara G20 terus mengurangi kesenjangan digital bagi pemuda sehingga bisa menangkap potensi ekonomi digital secara maksimal. Menurutnya pemuda rentan terdampak pandemi Covid-19 secara disproporsional.
“Dari segi pendidikan, 65 persen pemuda kehilangan pembelajaran (learning loss). Antar negara G20 juga masih terjadi kesenjangan digital. Belum lagi, pelemahan ekonomi juga menyulitkan pemuda untuk mendapatkan penghasilan. Karenanya, pemerintah G20 perlu mengatasi kesenjangan ini dan pastikan pemuda memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi bagi pembangunan,” kata Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Puteri mendorong agar delegasi Indonesia pada forum kepemudaan Y20 2022 terus memperjuangkan kepentingan pemuda dalam empat agenda prioritas. Yaitu Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua I Bidang Sherpa Track G20 Indonesia Airlangga Hartarto turut mengungkapkan peran pemuda untuk dorong kemajuan ekonomi digital Indonesia. “Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia butuh 600 ribu orang talenta digital per tahun atau total 9 juta orang. Untuk itu, pemerintah pusat melakukan kegiatan peningkatan SDM di kota dan desa agar adaptif terhadap kebutuhan. Pemprov Jabar dan DKI juga harap persiapkan ekosistem digitalisasi untuk dorong pemuda bekerja di sektor digital,” ujarnya
Selain itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil selaku U20 Co-Chair menambahkan pemanfaatan disrupsi digital tidak hanya terpusat di daerah perkotaan, tapi juga di desa. “Digitalisasi akan melompatkan Indonesia sebagai negara terdepan, asal ekosistem dari peraturan dan pemimpin merangkul pemuda,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selaku U20 Co-Chair pun menyebutkan isu-isu prioritas dalam U20 Mayor Summit 2022. Yakni pemulihan ekonomi untuk semua, pengembangan hunian yang produktif dan terjangkau untuk kawasan kota, energi terbarukan, mobilitas pergerakan penduduk, kesehatan mental dan ketahanan pandemi, serta masa depan pekerjaan.
Sementara itu, Lead Co-Chairs T20 Bambang Brodjonegoro menilai pemanfaatan teknologi digital diperlukan untuk membantu kesejahteraan masyarakat secara inklusif. “Kuncinya bukan pada ketersediaan teknologi, tetapi pada skill manusia Indonesia terutama kalangan milenial yang sangat adaptif dalam pemakaian teknologi digital. Dalam T20 kami punya task force khusus ekonomi digital,” ujarnya.(*)