TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan memastikan rumah sakit di seluruh daerah memiliki daya tampung atau bed occupancy rate (BOR) yang memadai di tengah ledakan kasus Omicron. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan walau kasus tinggi namun mayoritas bergejala ringan dan tak membuat BOR meningkat.
"Ketersediaan tempat isolasi dengan jumlah masyarakat yang diisolasi juga masih rendah. Seperti di Sumatera Utara ada 637 kasus dan tempat isolasi ada 4.059 (kasur)," ujar Siti dalam konferensi pers Kemenkes yang disiarkan secara daring, Rabu, 16 Februari 2022.
Untuk daerah lain seperti DKI Jakarta yang menjadi epicenterum Covid-19, Siti mengatakan jumlah masyarakat yang dirawat mencapai 8.418 orang. Namun jumlah BOR yang tersedia mencapai 15.313 kasur. Sedangkan di daerah lain yang kasus Covid-19 mulai menuju titik puncak, Siti mengatakan, tingkat BOR masih di angka 20 persen.
Jumlah BOR, kata Siti, bahkan masih bisa ditingkatkan jika dilakukan konversi dari ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan untuk pasien Covid-19. "Kalau ditambahkan dengan rencana konversi akan naik 1,5 kali lipat dari jumlah yang ada saat ini," kata Siti.
Tidak cuma jumlah kasus perawatan yang masih tersedia banyak, Siti mengatakan jumlah kasur di ruang ICU juga mengalami kondisi yang sama. Untuk DKI Jakarta, Siti mengatakan tingkat keterisiannya sebanyak 44 persen, lalu Banten 29 persen, Jawa Barat 26,4 persen, dan Daerah Khusus Yogyakarta 21 persen.
Siti mengatakan dengan jumlah kasur perawatan dan ICU yang masih tersedia banyak, tren kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah sudah akan terlewati. Seperti di Jakarta yang baru saja melewati puncak kasus gelombang ketiga Covid-19 dan Jawa Timur yang sudah akan memasuki puncak kasus.
"Tapi kami masih akan memonitoring, apakah benar ada penurunan atau karena testing yang menurun" ujar Siti.
Sebelumnya, akibat varian Omicron jumlah penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air menyentuh kisaran 57 ribu pada Selasa, 15 Februari 2022. Angka ini merupakan penambahan tertinggi sejak kasus Omicron masuk ke Indonesia sekaligus melebihi puncak kasus Delta yang terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan mengklaim puncak kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah terlewati. Menurut Luhut, tren kasus Omicron di Ibu Kota menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya. Acuannya adalah jumlah kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap yang mulai terlihat menurun.
Baca: Epidemiolog Prediksi Puncak Kasus Omicron Maret 2022
M JULNIS FIRMANSYAH