Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

151 Tahun KH Hasyim Asy'ari, Pendiri NU Usia 13 Tahun Mengajar di Pesantren

Reporter

image-gnews
KH Hasyim Asy'ari. Wikipedia
KH Hasyim Asy'ari. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKH Hasyim Asy'ari dikenal sebagai pahlawan nasional, ulama dan tokoh cendekia di Indonesia sejak abad ke-19. Hasyim Asy’ari terkenal karena mendirikan organisasi Islam yang berpengaruh di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

KH Hasyim Asy'ari lahir di Jombang, 14 Februari 1871 di Pesantren Gedang, Tambakrejo. Ia merupakan anak ke-3 dari 11 bersaudara. Hasyim Asy’ari merupakan putra dari Kiayi Asy’ari dan Nyai Halimah. Dari nasab ayah, Hasyim Aya’ari langsung terhubung ke Maulana Ishak dan Imam Ja'tar Shadiq bin Muhammad Al-Bagir. Sedangkan dari nasab ibu ia langsung tersambung ke pemimpin Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya VI (Lembu Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir.

Berdasarkan Kiai Haji Hasyim Asy’ari Riwayat Hidup dan Pengabdiannya (1980), Hasyim Asy’ari yang terlahir dengan nama Muhammad Hasyim Pada masa kecilnya jarang mendapat asuhan dan didikan yang cukup dari kedua orang tuanya. Karena sampai lima tahun lamanya Muhammad Hasyim hidup di Pondok Pesantren Nggedang, di bawah asuhan dan didikan kedua orang neneknya.

Namun, tidak lama setelah itu Muhammad Hasyim segera pergi dari Pesantren Nggedang setelah ayahnya mendapat ‘ijazah’ untuk mendirikan pesantren sendiri dari Kiai Usman. Ayahnya mendirikan Pesantren Keras, Jombang. Hal inilah yang membuat Muhammad Hasyim terpaksa meninggalkan kedua neneknya dan dirawat oleh kedua orangtuanya.

Di pesantren baru itu, Muhammad Hasyim langsung belajar dari ayah dan kakeknya. Kehidupan di pesantren juga mempengaruhi kehidupah Muhammad Hasyim. Salah satu kehidupan yang dijumpai oleh Muhammad Hasyim ketika para santri kerap bergotong royong dan memiliki semangat belajar dalam menggapai cita-citanya.

Walaupun Hasyim Asy’ari anak dari pengasuh Pesantren Keras, ia dapat menyesuaikan hidupnya sebagai santri. Tidak jarang Hasyim Asy’ari berdagang untuk memenuhi kehidupannya dan belajar mandiri sejak ia masih usia dini. Bahkan Hasyim Asy’ari juga mempelajari berbagai kitab yang seharusnya belum menjadi pelajarannya. Hal inilah yang membuatnya ketika berusia 13 tahun sudah menjadi pengajar di Pesantren Keras, selatan Jombang.

Keinginan KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama ini dalam menuntut ilmu juga semakin getol dan membuatnya berkelana ke berbagai pesantren untuk menuntut berbagai ilmu pengetahuan. Semangat dalam dirinya inilah yang suatu hari membawanya menjadi seorang pemimpin.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Ini Resolusi dan Fatwa Jihad yang Dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

4 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

4 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

5 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

5 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).


Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

6 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024


Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

10 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

11 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

11 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.


Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

12 hari lalu

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono. Foto: ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek
Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati


Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

13 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

seorang pengasuh pondok pesantren dan anaknya di Trenggalek, Jawa Timur, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 12 santriwati