TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus penusukan dan pengeroyokan dua orang santri oleh gerombolan pemuda di kawasan Prawirotaman Yogyakarta pada Rabu petang, 23 Oktober lalu memicu reaksi di kalangan para santri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah DIY menggelar aksi menggerudug Markas Kepolisian DIY, Selasa siang 29 Oktober 2024 untuk penuntasan kasus itu.
Sebab, dari 25 terduga pelaku yang sebelumnya disebut polisi terlibat penganiayaan itu, hingga saat ini belum semua tertangkap.
Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan yang menemui massa santri menyebut hingga saat ini ada tujuh terduga pelaku yang ditangkap. "Hingga kemarin malam (28 Oktober) kami berhasil menangkap yang mengumpulkan (1 orang) dan yang melakukan penusukan (1 orang), setelah sebelumnya menangkap lima orang," kata Suwondo.
Meski begitu, polisi belum membeberkan motif dibalik penyerangan para santri itu.
Aksi solidaritas massa atas penusukan dan pengeroyokan dua santri Krapyak Yogyakarta itu pun membuat arus lalu lintas di kawasan Ring Road Utara terutama depan Markas Polda DIY ditutup dan dialihkan kurang lebih tiga jam. Mulai pukul 09.00 hingga menjelang pukul 12.00 WIB.
Dari pantauan Tempo, para santri juga elemen Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) serta kyai itu datang memakai kendaraan roda dua, roda empat, truk, dan bus.
Selama aksi berlangsung, petugas kepolisian tampak menjaga ruas jalan yang mengarah depan Markas Polda DIY. Kendaraan yang melintas dari simpang selatan (Jalan Affandi), dari utara (Terminal Condong Catur) dan dari barat (Ring Road Utara) dialihkan.
Massa tampak memarkir bus dan kendaraan itu di jalanan depan Markas Polda DIY untuk melakukan unjuk rasa.
Abdul Muiz, Koordinator Umum Aksi bertajuk #SantriMemanggil #SantriMelawan #SantriMenggugat itu mengatakan, kepolisian harus bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan santri di Prawirotaman ini. "Tangkap semua pelaku, kami tegaskan lagi, semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini, agar masyarakat Yogyakarta merasa aman dan nyaman," kata dia yang juga Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DIY itu.
Abdul Muiz mengatakan dalam aksi itu pihaknya mendesak aparat untuk segera menangkap dan mengadili semua pelaku terlibat. Sehingga kasus ini tak mangkrak di jalan.
"Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya dan nmenyeretnya ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata Abdul Muiz.
Pilihan Editor: Hasto Pastikan Megawati Bakal Bertemu Prabowo, Ini Urgensinya