Teuku Umar dikenal sebagai pejuang yang memiliki strategi perjuangan yang unik. Ia berpura-pura menjadi sekutu Belanda untuk mendapatkan keuntungan dan senjata dari Belanda.
Pada 1883, Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar dan Teuku Umar masuk ke dalam dinas militer Belanda. Di saat bergabung dengan Belanda, Teuku Umar menyerang pos-pos pertahanan Aceh untuk mengelabui Belanda dan akhirnya Teuku Umar berhasil mendapatkan peran yang lebih besar di Militer Belanda. Teuku Umar berhasil menambah 17 orang panglima dan 120 orang prajurit.
Di tahun 1884, sebuah kapal dari Inggris terdampar dan kapten serta awak kapal disandera oleh Raja Teunom. Raja Teunom menuntut tebusan senilai 10 ribu gulden dan Pemerintah Kolonial mengutus Teuku Umar untuk membebasakan kapal tersebut.
Teuku Umar menyatakan bahwa merebut kembali kapal tersebut adalah sebuah hal yang berat karena tentara Raja Teunom sangat kuat dan Inggris sendiri tidak bisa merebutnya kembali. Namun, ia sanggup apabila diberikan logisitik dan senjata yang banyak.
Permintaan Teuku Umar dipenuhi dan ia mendapat perbekalan perang yang banyak. Ia akhirnya berangkat ke Aceh Barat dengan membawa 32 orang tentara Belanda serta beberapa panglima. Namun, tidak lama, Pemerintah Belanda dikejutkan dengan berita yang menyatakan bahwa semua tentara Belanda yang ikut, dibunuh di tengah laut dan seluruh senjata dan perlengkapan perang yang lain dirampas.
Sejak kejadian itu, Teuku Umar kembali memihak para pejuang Aceh untuk melawan Belanda.
Selanjutnya, Teuku Umar membagikan senjata-senjata hasil rampasan kepada tentara Aceh dan kembali memimpin perlawanan. Bahkan, ia berhasil merebut kembali daerah 6 Mukim dari Belanda.
Perang di Aceh dipandang oleh Teuku Umar semakin menyengsarakan rakyat dan rakyat tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya.
Akhirnya, pada September 1893, Teuku Umar menyerahkan diri kepada Gubernur Deykerhoof di Kutaraja bersama dengan 13 orang panglimanya setelah mendapatkan jaminan keselamatan dan pengampunan. Saat itu, Teuku Umar juga dianugerahi gelar Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederlanda.
Teuku Umar menunjukan kesetiannya kepada Belanda dengan meyakinkan dan setiap pejabat yang datang ke rumahnya disambut dengan sangat baik.
Teuku Umar selalu memenuhi setiap panggilan dari Gubernur Belanda di Kutaraja serta memberikan laporan yang memuaskan. Dia mendapatkan kepercayaan yang besar dari Gubernur Belanda. Kepercayaan yang diberikan kepada Teuku Umar dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan perjuangan rakyat Aceh.
Selanjutnya: Dalam berbagai pertempuran, Teuku Umar hanya...