TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan tidak akan mengerahkan pasukan tambahan ke Papua usai penyerangan di Pos TNI Gome, Puncak, Papua pada 27 Januari 2022. Penyerangan itu diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Meski tiga prajurit menjadi korban atas penyerangan tersebut, dia menekankan, TNI akan tetap menggunakan prajurit yang ada di sana. "Untuk penambahan pasukan tidak ada," kata Panglima TNI dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 29 Januari 2022.
Dari kejadian tersebut, Andika memastikan TNI akan melakukan evaluasi terhadap strategi pengamanan di Papua ke depannya. Meski demikian, TNI akan tetap mengedepankan langkah sesuai hukum nasional.
"Jadi, menyangkut tentang apa langkah selanjutnya, sudah saya lakukan untuk kesekian kalinya, tapi semakin detail, semakin menggunakan dua insiden terakhir sebagai bahan evaluasi," tutur Panglima TNI.
Ia menyatakan prajurit TNI dipastikannya juga akan terus berbaur dengan masyarakat Papua dan mendukung kesejahteraan mereka sebagaimana yang dilakukan para prajurit di berbagai wilayah Indonesia lainnya.
"Disitulah prajurit TNI juga mengajarkan dan menyampaikan bahwa bagaimana mereka membangun, bagaimana mereka hidup bekerja dan menyekolahkan anak-anak. Jadi sama halnya seperti yang kami lakukan di provinsi-provinsi lain, begitu juga bagaimana TNI membantu masyarakat untuk hidup lebih baik lagi," tutur Andika Perkasa.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan ini. Mereka meminta agar pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia di Papua dihentikan. Bahkan Komandan Operasi Major TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Arnoldus Kocu, mengancam akan menembak mati jika tidak segera dihentikan.
“Hal yang menyangkut pembangunan dan lain-lain, kami sudah kasih tahu melalui penyataan kami pada Desember 2021, di Kampung Werba. Kami sudah larang tidak boleh datang dan injak di tanah kami, kalau datang kami akan tembak mati,” ujar Arnoldus dalam sebuah video dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Senin, 24 Januari 2022.
Baca: TPNPB - OPM Mengaku Sudah Siap Hadapi TNI Jika Ada Serangan Balik