TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia tercatat sebanyak 748 kasus per 15 Januari 2022. Meluasnya varian Omicron ini memicu kenaikan kasus Covid-19.
Sabtu lalu, kasus Covid-19 di Indonesia telah menyentuh angka 1.054 kasus per hari. Terakhir kali kasus Covid-19 mencapai angka 1.000 adalah pada 14 Oktober 2021 yang lalu.
"Meskipun terjadi peningkatan kasus cukup signifikan, namun sampai hari ini belum ada angka kematian akibat Omicron. Kasus kematian cukup terjaga," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Ahad, 16 Januari 2022.
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menjamin sistem kesehatan hari ini sudah cukup siap dalam menghadapi puncak gelombang Omicron yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebut kasus Omicron cenderung memiliki gejala ringan hingga tanpa gejala, sehingga diprediksi tidak akan membebani sistem kesehatan.
"Sudah terlihat di negara-negara lain, hospitalisasinya antara 30-40 persen dari hospitalisasi Varian Delta. Jadi walaupun jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," ujar Budi.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak terlalu khawatir jika nantinya terjadi kenaikan kasus Covid-19. "Kepada seluruh rakyat, nanti ketika ada kenaikan cepat dan banyak, tidak usah panik. Kita terus waspada, kami monitor ketat hospitalisasinya," ujar Budi.
Menurut Budi, ada lebih dari 500 orang pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an. "Dari jumlah itu, hanya tiga orang yang butuh oksigen dan itu pun masuk kategori ringan, tidak perlu sampai pakai ventilator. Dari tiga orang yang diberikan oksigen itu, dua di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang," ujar Budi.
Kendati demikian, para pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Erlina Burhan dan Siti Setiati mengingatkan agar masyarakat tidak dibuat terlena dengan narasi varian Omicron ini tidak seganas varian sebelumnya.
Keduanya memberikan saran kepada pemerintah agar melakukan upaya-upaya tegas dalam menegakkan protokol kesehatan dan juga melakukan vaksin booster.
“Varian ini masih terus diteliti, dia less severe daripada Delta, tapi masih terus diteliti. Ini bisa meningkat, jika kita tidak tegas dalam mengurangi transmisi atau transmisinya tinggi,” ujar Siti saat memberikan masukan kepada pemerintah terkait penanganan Omicron, Jumat lalu.
DEWI NURITA