TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan fokus pada penanganan pasien terinfeksi varian Omicron melalui telemedicine.
“Strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,” kata Budi Gunadi dalam keterangannya, Selasa, 11 Januari 2022.
Budi mengatakan, mayoritas pasien terkonfirmasi Omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala. Sehingga, mereka tidak membutuhkan perawatan serius di rumah sakit.
Berdasarkan data Kemenkes, dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron, 99 persen gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sedangkan yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, yakni pria berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.
Pasien gejala ringan, kata Budi, hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah, dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat tambahan yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.
Menurut Budi, pihaknya telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah.
Platform tersebut, yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.
Budi mengatakan, Kemenkes juga akan melakukan penyesuaian dengan merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien Covid-19, termasuk menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien gejala ringan.
FRISKI RIANA