TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemulihan pasca-bencana di Sulawesi Tengah masih banyak hambatan meski telah berjalan sejak 2018 dan 2019. Program pembangunan hunian tetap dan fasilitas penunjang hingga penyediaan sanitasi air bersih, masih belum berjalan maksimal.
“Karena ini sudah cukup lama, maka kami merasa perlu untuk segera diselesaikan dan untuk menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi,” kata Ma'ruf saat memimpin Rapat Penuntasan Pemulihan Pascabencana di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis, 6 Januari 2022.
Salah satu kendala yang ditemui, menurut Ma'ruf, adalah status lahan untuk pembangunan hunian tetap Tondo II. Sehingga, kata dia, perlu sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam pembuatan alternatif pemecahan masalah agar kendala tersebut tidak berlarut-larut.
“Kendala ini akan kita selesaikan dengan cepat dan koordinatif. Pertama akan diselesaikan oleh Gubernur dan Walikota paling lambat akhir Februari. Andai kata tidak clear, alternatif pembangunan sudah tersedia,” kata Ma'ruf.
Masalah lain adalah keengganan masyarakat untuk pindah lokasi permukiman karena mata pencaharian yang mereka lakukan sehari-hari. Ma'ruf pun meminta upaya pendekatan yang humanis dilakukan agar masyarakat tidak merasa terpaksa dan pemberian informasi tentang konsep smart village yang diusung dalam pembangunan pemukiman baru ini. “Tetapi karena masih ada dan masyarakat masih menginginkan di situ, ya kita coba diberikan waktu,” kata Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Korban Gempa dan Tsunami Palu Dimakamkan Secara Massal