TEMPO Interaktif, Semarang: Gubernur Jawa Tengah memutuskan penelitian analisis dampak lingkungan pabrik semen di Pati oleh PT Semen Gresik akan diulang. Keputusan diambil setelah Gubernur Bibit Waluyo bertemu warga penolak pabrik semen.
Sebanyak 14 orang Pati penolak pabrik semen bertemu Bibit untuk membicarakan pabrik bernilai Rp 3,5 triliun ini di Semarang pada Sabtu (10/1).
Seusai pertemuan, salah satu warga, Hardi, menyatakan Gubernur akan merombak tim analisis linkungan dari Universitas Diponegoro yang sebelumnya sudah mengeluarkan laporan bernada positif bagi PT Semen Gresik.
"Akan ada orang-orang baru yang akan ikut meneliti, terutama dari pihak kita," kata Hardi, salah satu aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Gunung Kendeng.
Keputusan ini membuat hasil penelitian Universitas Diponegoro, yang menjadi dasar Gubernur mengeluarkan surat kelayakan lingkungan pendirian pabrik semen bertanggal 31 Desember, belum bisa diberlakukan.
Hardi mengatakan kajian Universitas Diponegoro tidak independen dan tidak melibatkan masyarakat. Selain itu, dana penelitian dari PT Semen Gresik yang, menurutnya, bisa mempengaruhi independensi peneliti.
Tapi Hardi belum bisa mengatakan bagaimana sikap kelompoknya jika nantinya penelitian lingkungan baru itu juga positif bagi berdirinya pabrik semen. "Kita lihat saja nanti," katanya.
ROFIUDDIN