Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuan Tanah Phoa Keng Hek Salah Seorang Pendiri ITB, Siapakah Dia?

Reporter

image-gnews
Phoa Keng Hek. Wikipedia
Phoa Keng Hek. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dibalik Institut Teknologi Bandung atau ITB , ada seorang pendiri yang berkontribusi terhadap didirikannya perguruan tinggi ini, yaitu Phoa Keng Hek, warga Indonesia keturunan Tionghoa.

Pada 1914, beberapa tahun sebelum berdirinya THS (Technische Hoogerschool te Bandoeng) yang merupakan pioner awal ITB. Mengutip dari Tfi-reunion.org, dibentuklah Panitia Keuangan untuk mengembangkan kampus ITB, salah satu orang penting dalam kontribusi ini adalah Phoa Keng Hek yang merupakan kepala sekolah Tiong Hwa Hwee Kwan.

Phoa Keng Hek Sia merupakan seorang tuan tanah, aktivis sosial dan presiden pendiri Tiong Hoa Hwe Koan, sebuah organisasi pendidikan dan sosial Konfusianisme berpengaruh yang dimaksudkan untuk memperbaiki posisi etnis Tionghoa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) serta salah satu pendiri ITB.

Phoa lahir di Buitenzorg (sekarang Bogor), Hindia Belanda (sekarang Indonesia), pada 1857 dalam keluarga Tionghoa Peranakan yang berpengaruh, bagian dari Cabang Atas atau bangsawan Tionghoa pada masa pemerintahan kolonial.

Ia merupakan putra dari Phoa Tjeng Tjoan yang memegang jabatan Kapitein der Chinezen dari Buitenzorg, posisi pemerintahan sipil dalam pemerintahan kolonial Belanda dengan yurisdiksi hukum dan politik atas komunitas Tionghoa setempat dari 1866 hingga 1878. Sedangkan ibunya, Thung Tiauw Nio, adalah putri dan kakak perempuan dari tokoh masyarakat terkemuka di Buitenzorg, Thung Tiang Mih dan Thung Ho Boen. 

Phoa menempuh pendidikan formal di sekolah yang dikelola oleh etnis Tionghoa, tetapi setelah Sierk Coolsma membuka sekolah misionaris di Bogor pada 31 Mei 1869, Phoa berada di kelas satu dari sepuluh.

Setelah lulus, Phoa menikah dengan Tan Soei Nio. Phoa pindah ke Batavia, ibu kota Hindia, di mana ayah mertuanya duduk di Kong Koan atau Dewan Tionghoa kota itu. 

Phoa merupakan orang yang blak-blakan. Karena bisa menggunakan bahasa Belanda, Phoa dapat dengan mudah berinteraksi di luar kelompok Tionghoa dan pribumi. 

Pada tahun 1900 Phoa, bersama dengan mantan teman sekelasnya Lie, mendirikan Tiong Hoa Hwe Koan (THHK), sebuah organisasi Konfusianisme modern. THHK bertujuan untuk memurnikan praktik Konfusianisme di Hindia, dan menjalankan jaringan sekitar 130 sekolah untuk mempromosikan pendidikan modern bagi komunitas etnis Tionghoa di koloni itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjabat sebagai Presiden THHK selama dua puluh tiga tahun sebelum pensiun, dan dibantu oleh dermawan (dan sepupu menantunya) Oen Giok Khouw, sebagai wakil presiden.

Namun, semangat modernisasi THHK kemudian dikooptasi oleh penguasa kolonial Belanda. Melansir dari Everything.explained.today, ketika Tio Tek Ho, Majoor der Chinezen ke-4 dari Batavia mengundurkan diri pada 1907, pemerintah kolonial menawari Phoa sebagai walikota Cina di ibu kota - posisi pemerintah tertinggi yang terbuka bagi subjek Cina di Hindia. 

Phoa menolak tawaran itu, tetapi merekomendasikan menantu laki-lakinya untuk jabatan itu karena mereka berdua sama-sama memiliki pandangan THHK yang baru dan modern. Meskipun menghindari keterlibatan resmi dalam birokrasi kolonial, Phoa tetap menjadi pemimpin masyarakat yang penting dengan kepedulian terhadap pendidikan.

Ia wafat di Batavia pada 19 Juli 1937 dan dimakamkan di Pemakaman Petamburan pada 25 Juli. Karena dia tidak memiliki keturunan laki-laki, salah satu putra putrinya dari Majoor Khouw Kim An, Phoa Liong Djin, mengambil nama belakang kakek dari pihak ibu dan menggantikan Phoa sebagai kepala garis keturunannya.

VALMAI ALZENA KARLA 

Baca: 5 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Apakah Termasuk Kampusmu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

2 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

4 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

Anda bisa melihat berbagai pilihan akomodasi di Traveloka, sekaligus menikmati promo hotel mewah.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

6 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

6 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

6 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

7 hari lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.