TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengingatkan pentingnya kekebalan kelompok atau herd immunity di tengah masyarakat Indonesia. Sebab, kata dia, kekebalan tubuh terhadap Covid-19 juga dipengaruhi oleh kekebalan masyarakat sekitar terhadap virus tersebut.
Dalam acara Ngobrol @Tempo yang diadakan oleh Tempo TV, Mendagri Tito mengatakan antibodi dapat dibangkitkan dengan dua cara, yakni infeksi alami dan vaksinasi. Kedua hal itu membantu tubuh mengenal struktur virus yang masuk sehingga dapat menciptakan sistem kekebalan pada virus tersebut.
Ia menambahkan dengan adanya kekebalan kelompok dari Covid-19 di masyarakat, maka akan mencegah transmisi virus yang lebih luas. “Vaksin adalah gamechanger penanganan Covid-19 di Indonesia. Jadi kalau ada virus hinggap di tubuh seseorang diharapkan dinetralisir oleh antibodi sebelum virus itu menular,” kata Tito pada Rabu 29 Desember 2021.
Tito Karnavian menjelaskan ada tiga jenis cara pengembangan vaksin. Pertama, vaksin berbasis virus yang dimatikan. Vaksin jenis ini dibuat dengan pengembangbiakan virus dalam jumlah tertentu sebelum akhirnya disuntikkan. “Masih ada banyak salah persepsi virus dilemahkan, padahal yang benar adalah virus yang dimatikan atau dinonaktifkan,” kata dia.
Kedua, jenis vaksin dengan protein sintetis. Vaksin jenis ini mengandung protein S yang dimodifikasi agar tidak menempel pada sel manusia.
Tito mengatakan vaksin Covid-19 dengan jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan di Indonesia. Terakhir, ada vaksin berbasis virus lain yang tak berbahaya bagi manusia.
Guna menciptakan kekebalan kelompok, Tito mengatakan, perlu setidaknya 208 juta atau 70 persen masyarakat Indonesia. Untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, Tito mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah yang dapat bersinergi dengan baik. “Karena pada dasarnya, sinergi yang baik adalah kunci keberhasilan program vaksinasi,” kata mantan Kapolri ini.
Kemarin Kementerian Kesehatan menemukan adanya penularan atau transmisi lokal varian Omicron di Indonesia. "Kami sampaikan adanya satu kasus transmisi lokal di Indonesia. Sehingga total ada 47 kasus Omicron. 46 kasus adalah imported cased dan satu kasus transmisi lokal," ujar juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
Baca: Di Depan Kepala Daerah, Mendagri Ungkap 8 Strategi Penanggulangan Omicron