TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal Muktamar NU bakal berlangsung dalam lima hari lagi. Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU), Rumadi Ahmad, mengatakan persiapan hingga hari ini masih berjalan terus.
"Meski tergopoh-gopoh persiapan terus jalan," kata Rumadi kepada Tempo, Jumat, 17 Desember 2021.
Rumadi tak tahu pasti berapa jumlah peserta yang akan hadir. Ia mengatakan pendaftaran secara online ada di sekretariat. "Saya enggak pegang data itu," ujar dia.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengumumkan mempercepat jadwal muktamar sehari lebih cepat dari rencana. Percepatan Muktamar NU ini berdasarkan rekomendasi sejumlah kementerian dan lembaga negara karena pengetatan mobilitas secara nasional selama libur Natal dan tahun baru.
Rencana awal muktamar ke-34 ini diadakan pada 23-25 Desember 2021. Kini jadwal itu diubah menjadi 22-23 Desember 2021.
Meski jadwal maju dan waktu diperpendek menjadi dua hari, Rumadi mengatakan, tidak ada perubahan agenda yang akan dibahas. "Tidak ada yang dihilangkan, tapi hanya dipadatkan," kata Rumadi.
Ketua Panitia Muktamar NU Imam Aziz mengatakan percepatan ini tidak akan mengubah teknis acara. “Jadi, sudah menyesuaikan diri dengan keputusan tersebut dan siap melaksanakan keputusan terakhir,” kata Imam.
Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu akan melaksanakan muktamar untuk memilih kepengurusan baru. Ketua PBNU saat ini, Said Aqil Siradj, akan menutup kepemimpinannya pada Desember ini setelah menjabat selama satu dekade. Dua kandidat telah mencalonkan diri, yakni petahana Said Aqil dan Yahya Cholil Staquf yang merupakan katib aam NU saat ini.
Ratusan pengurus Nahdlatul Ulama di daerah akan hadir pada muktamar yang akan digelar di Lampung. Imam mengatakan Muktamar NU akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta wajib tes antigen atau tes PCR saat tiba di lokasi dan sebelum pulang ke daerah masing-masing.
MAYA AYU PUSPITASARI | INDRI MAULIDAR