TEMPO.CO, Jakarta - Ita Khoiriyah alias Tata menjadi satu dari 8 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang menolak tawaran menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN di kepolisian. Beberapa alasannya mau fokus berbisnis kue dan melanjutkan sekolah.
"Saya punya rencana sendiri ke depannya yang membutuhkan energi dan fokus secara khusus," kata Tata, Senin, 6 Desember 2021.
Mantan staf Humas KPK itu mengatakan kedua rencana itu butuh upaya. Dia khawatir rencananya tidak berjalan optimal bila menerima tawaran ASN Polri.
Tata mengatakan tawaran dari Polri itu sekaligus mematahkan label merah yang disematkan oleh pimpinan KPK kepada para mantan pegawai. "Dan semakin memperjelas bahwa TWK KPK kemarin bermasalah," kata dia.
Sebelumnya, Polri menyatakan ada 44 orang mantan pegawai KPK yang setuju menjadi ASN Polri. Sementara ada 8 orang yang menolak, 4 belum menjawab dan 1 telah meninggal. Sebanyak 44 orang tersebut di antaranya eks penyidik KPK Novel Baswedan dan Yudi Purnomo.
Mereka yang menerima tawaran itu akan menjalani tes atau uji kompetensi di Mabes Polri hari ini. Rencananya mereka akan dilantik menjadi ASN Polri pada 9 Desember 2021.