TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan pemilihan presiden pada 2024 disinyalir tidak akan jauh dari tiga nama kandidat yang selama ini sudah mencuat ke publik. Mereka di antaranya yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketiga nama itu disebut sebagai penerima warisan dari pemilih nasional.
Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat, mengatakan masyarakat pemilih cenderung memilih capres 2024 yang mereka sukai. Hal itu dia dapatkan berdasar analisis data-data survei yang ada.
"Masyarakat sebagian besar suka dulu sama orangnya, nanti baru dicarikan justifikasinya," kata Hasan dalam sebuah diskusi tentang politik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Desember 2021.
Hasan mengistilahkan itu dengan bahasa Arab "ashabah" yang berarti bentuk jamak dari kata "ashib" atau ahli waris yang bagiannya tidak ditetapkan tetapi bisa mendapat semua harta atau sisa harta setelah harta tersebut dibagi kepada ahli waris lain. Menurut dia, Prabowo, Anies, dan Ganjar juga ketiban pulung dengan mendapat dukungan dari pemilih meski mereka tidak berkampanye.
Hasan mencontohkan bahwa nama Prabowo selalu digadang-gadang sebagai calon kandidat presiden meski Menteri Pertahanan itu diam dan tidak muncul di pemberitaan media massa. Namun secara otomatis Prabowo mendapat dukungan besar dari pemilih secara nasional.
Hal sama juga berlaku pada Ganjar Pranowo. Pria kelahiran Karanganyar 53 tahun silam itu mendapat warisan dukungan dari para pemilih Presiden Joko Widodo. Kata Hasan, Ganjar mendapatkan sekitar separuh dari keseluruhan dukungan yang didapat Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019. "Pendukungnya adalah orang yang ketakutan pada kelompok radikal. Jadi Mas Ganjar sudah tidak perlu ngapa-ngapain sudah dapat dukungan," tutur dia.
Adapun Anies Baswedan juga disebut mendapat warisan dukungan dari sebagian pendukung Prabowo. Kata Hasan, dukungan pada ketiga pemilih tersebut murni atas dasar kesukaan terhadap figur. Dia mencontohkan, ketika masyarakat disurvei, sebagian besar menginginkan persoalan ekonomi diselesaikan oleh pemerintah.
"Tapi kalau ditanya kriteria calon presiden seperti apa, ini tidak linier jawabannya karena mereka bilang butuh yang merakyat, butuh yang tegas, dan butuh yang amanah."
Nama ketiga tokoh politik tersebut selama hampir dua tahun terakhir selalu muncul di posisi teratas hasil berbagai lembaga survei nasional. Nama Prabowo, Ganjar, dan Anies sering salip menyalip ketika dilakukan penjajakan. Sejumlah lembaga survei nasional juga memprediksikan bahwa mereka bakal maju dalam pemilihan presiden mendatang.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, tak memungkiri bahwa tiga nama tersebut selalu digadang-gadang menjadi calon kandidat presiden pada 2024. Namun dia menduga pertarungan politik pada 2024 bakal berbeda dibanding 2019. "Buat saya Pilpres 2024 akan banyak kejutan," tutur dia.
Mardani mensinyalir bakal banyak tokoh-tokoh baru yang akan muncul sebagai kandidat calon presiden di masa mendatang. Perubahan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 dan berbagai persoalan di akar rumput. Sehingga partai politik perlu bekerja di tingkat "grass root" atau sebuah gerakan akar rumput.
AVIT HIDAYAT
Baca: Muhaimin Iskandar Tegaskan Belum Ada Penjajakan untuk Pilpres 2024