TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron mengatakan kenaikan hartanya disebabkan kepemilikan properti berupa kos-kosan. Dia mengatakan melaporkan kepemilikan kos-kosan itu dengan harga dua kali lipat dari harga pasar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang disetorkannya ke KPK.
“Saya laporkan bukan saja sebagai harga pasar rumah, namun sebagai indekos yang nilainya menjadi dua kali lipat dari harga beli,” kata Ghufron lewat pesan teks, Kamis, 2 November 2021. “Sehingga kenaikan LHKPN tersebut karena penyesuaian nilai harta tersebut,” kata dia melanjutkan.
Ghufron mengatakan hartanya memang didominasi kepemilikan properti berupa tanah dan bangunan. Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember itu sering membeli properti lewat lelang negara. “Biasanya terhadap obyek lelang ketiga atau harga likuidasi, sehingga harga belinya relatif murah,” kata dia.
Ghufron mengatakan rumah itu kemudian direnovasi untuk dijual kembali. Beberapa di antaranya diubah menjadi indekos. Ghufron mengaku memiliki 3 kos-kosan dengan 70 kamar di Jember. “Masa Covid-19 ini pendapatannya relative turun,” kata dia.
Sebelumnya, mantan juru bicara KPK Febri Diansyah menyoroti kenaikan harta kekayaan Ghufron. Dia mengatakan Wakil Ketua KPK itu perlu menjelaskan asal-usul kenaikan hartanya itu. “Sebagai bagian dari pencegahan korupsi, ada baiknya pimpinan KPK jadi contoh keterbukaan tentang asal-usul kekayaannya berasal dari penghasilan sah,” kata Febri lewat akun Twitternya, Kamis, 2 November 2021.
Febri mengatakan kenaikan kekayaan bisa terjadi karena nilai aset yang naik atau penambahan jumlah aset. Dia mengatakan pimpinan KPK bisa jadi contoh untuk mendorong transparansi pejabat publik. “Hal itu tentu bisa dijelaskan dengan mudah,” kata dia.
Dalam LHKPN yang dilihat dari website KPK, Nurul Ghufron terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 2020. Dalam dokumen itu, Ghufron memiliki 13 properti yang tersebar di Jember dan Jakarta Selatan. Total nilai aset berupa properti itu mencapai Rp 11,08 miliar. Harta berupa properti mendominasi kekayaan Ghufron yang melaporkan total harta kekayaannya sebanyak Rp 13,4 miliar pada 2020.
Baca: Penjelasan Nurul Ghufron soal Harta Kekayaannya yang Melesat Naik