Lewat program baru tersebut, Unesa memproyeksikan lulusannya bisa menjadi wirausahawan muda yang terampil di bidang bisnis digital dan analisis manajemen bisnis digital. Sesuai dengan program Kampus Merdeka, mahasiswa Prodi anyar itu akan ditempatkan magang di startup digital sehingga diharapkan siap terjun ke dunia usaha setelah lulus.
Universitas Sumatera Utara juga menyambut program Kampus Merdeka melalui pembukaan Prodi Magister Sains Data dan Kecerdasan Buatan. Selain itu, USU juga berencana membuka Prodi Kelapa Sawit.
Mulai semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, Universitas Syiah Kuala ikut membuka program studi baru Magister Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence.
Sedangkan Universitas Pendidikan Indonesia membuka program studi serupa, seperti Mekatronika dan Kecerdasan Buatan di Kampus Purwakarta untuk jenjang S1. Dengan demikian, saat ini sudah ada empat program studi kecerdasan buatan di Indonesia. Sebelumnya, Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (S1) hanya ada di Universitas Airlangga.
Plt Dirjen Dikti, Nizam mengatakan, sumber daya manusia di bidang digital memang merupakan salah satu yang paling dibutuhkan saat ini. Ahli-ahli di bidang machine learning, artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), dan berbagai ilmu baru lainnya sangat dibutuhkan industri. Sementara itu, jumlah Prodi tersebut masih minim di perguruan tinggi.
"Kalau kita melihat kebutuhan tersebut, maka kita akan membuka Prodi itu. Kita baru membuka Prodi AI misalnya hari ini, empat tahun yang akan datang, mungkin kita baru meluluskan 40 sampai 50 angkatan pertama," kata Nizam, Rabu, 10 November 2021.
Padahal, kata Nizam, kebutuhan SDM di bidang AI secara global bisa mencapai 600 ribu sampai satu juta setiap tahunnya. Untuk menyiasati kebutuhan tersebut, sementara ini Kemendikbudristek membuat program kredensial mikro yang memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk bisa belajar di luar kampus.
"Melalui Kampus Merdeka ini kita coba bajak. Kita shortcut, mahasiswa dari Prodi mana pun melalui mikro kredensial, selama satu semester bisa full belajar AI, machine learning, programming," tutur dia.
Statistik Pangkalan Data Pendidikan Tinggi 2020 menunjukkan berdasarkan sebaran dari setiap program studi di Indonesia, bidang ilmu terbanyak secara nasional saat ini adalah pendidikan.
Sementara program studi dengan jumlah mahasiswa terbanyak pada jenjang sarjana adalah manajemen dengan jumlah mahasiswa sebanyak 956.563. Disusul pendidikan guru sekolah dasar atau PGSD sebanyak 441.098 mahasiswa, akuntansi sebanyak 395.255 mahasiswa, ilmu hukum 338.573, dan teknik informatika 257.938 mahasiswa.