Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Panglima TNI Pertama dari Angkatan Udara

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Prajurit TNI-AU mengamankan pesawat asing beserta pilotnya yang melakukan pelanggaran wilayah udara Indonesia saat Latihan Antar Satuan Komando Operasi Angkatan Udara I  Jalak Sakti di Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa 8 September 2020. Latihan Antar Satuan Koopsau Jalak Sakti  yang melibatkan dua pesawat F 16 dan Paskhas TNI AU itu dalam rangka meningkatkan sinergitas dan kemampuan prajurit dalam mengamankan wilayah udara NKRI dari ancaman musuh. ANTARA FOTO/Ampelsa
Prajurit TNI-AU mengamankan pesawat asing beserta pilotnya yang melakukan pelanggaran wilayah udara Indonesia saat Latihan Antar Satuan Komando Operasi Angkatan Udara I Jalak Sakti di Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa 8 September 2020. Latihan Antar Satuan Koopsau Jalak Sakti yang melibatkan dua pesawat F 16 dan Paskhas TNI AU itu dalam rangka meningkatkan sinergitas dan kemampuan prajurit dalam mengamankan wilayah udara NKRI dari ancaman musuh. ANTARA FOTO/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI pertama dari Angkatan Udara (AU) adalah Marsekal Soerjadi Soerjadarma. Dilansir dari laman resmi TNI AU, ia lahir di Banyuwangi, Jawa Timur pada 6 Desember 1912. 

Ternyata Soerjadarma, panggilannya, memiliki darah biru. Dari ayahnya ia memiliki garis keturunan ningrat dari Keraton Kanoman, Cirebon. Buyutnya adalah pangeran Jakaria alias Aryabrata dari Keraton Kanoman.

Pada usia enam tahun, ia mengenyam pendidikan di ELS (Eropese Lagere School), sekolah dasar khusus anak Eropa, Cina, atau Indonesia keturunan bangsawan. Tamat dari ELS pada 1926, Soerjadarma melanjutkan pendidikan ke HBS (Hogere Burgers School) di Bandung. 

Tetapi, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikannya di sekolah setara HBS, yaitu KWS-III (Koning Willem School). Lulus dari KWS, Soerjadarma berusaha mengejar cita-citanya sejak kecil penerbang.

Untuk itu, ia harus menjadi perwira terlebih dahulu. Ia pun mendaftarkan diri ke akademi militer, KMA (Koninklijk Militaire Academic) yang saat itu hanya ada di Breda, Belanda.

Lulus dari sana pada 1934, Soerjadarma ditempatkan di Satuan Angkatan Darat Belanda di Nijmigen, Belanda. Sebulan kemudian, ia dipindahkan ke Batalyon I Infantri di Magelang sampai November 1936.

Berstatus perwira dengan pangkat Letnan Dua, Soerjadarma akhirnya mendaftarkan diri menjadi Calon Kadet Penerbang. Meski dua kali gagal dalam tes Sekolah Penerbang, ia pantang menyerah.

Akhirnya, Soerjadarma diterima pada tes ketiga di sekolah penerbang di Kalijati. Pendidikannya selesai pada Juli 1938, namun ia tak pernah diberikan brevet penerbang karena politik diskriminasi Belanda.

Saat itu, Belanda tak mengizinkan pribumi menjadi penerbang karena Militaire Luchtvaardient adalah kelompok elite Belanda saat itu. Teman sekamarnya di KMA Breda, Captain A.L. Cox yang telah menjadi instruktur penerbang di Kalijati, bahkan telah tiga kali mengajukan Soerjadarma untuk dicheckride.

Tetapi, pengajuannya selalu ditolak dan Soerjadarma hanya diberi kesempatan untuk mengikuti ujian sebagai navigator. Akhirnya, Soerjadarma mengikuti pendidikan di Sekolah Pengintai (Waarnemerschool).

Pada Januari 1941, ia menjadi instruktur di Sekolah Penerbangan dan Pengintai (Vlieg en Waarnemerschool) di Kalijati. Setahun kemudian ia ditempatkan pada Kesatuan Pembom sampai bala tentara Jepang mendarat di Indonesia pada 8 Maret 1942.

Sebagai perwira KNIL, Soerjadarma sebenarnya punya kesempatan untuk melarikan diri ke Australia, tetapi ia memilih untuk tetap tinggal di tanah air meski harus mengalami kesulitan. Berkat ajakan Komisaris Polisi Yusuf, Soerjadarma bisa menjadi Polisi Jepang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia bekerja dengan baik, karirnya bahkan menanjak naik dari Kepala Seksi III/2, kemudian ia menjadi Kepala Administrasi Kantor Polisi Pusat di Bandung sampai 17 Agustus 1945. Sesudah proklamasi, ia bergabung bersama pejuang bangsa lainnya untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Pada 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan dekrit pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan Mayor Jenderal Urip Sumohardjo sebagai Kepala Staf Umum. Sejalan dengan pembentukan TKR, timbullah gagasan Urip untuk membentuk suatu kekuatan udara di Indonesia. 

Ia pun memanggil Soerjadarma untuk mewujudkan gagasan ini. Soerjadarma pun menyatakan kesanggupannya meski tugasnya terbilang mustahil mengingat keterbatasan alutsista pesawat terbang dan sumber daya manusia, serta sumber anggaran yang belum jelas.

Ia juga mengajukan saran, angkatan udara yang dibentuk haruslah suatu angkatan udara yang mandiri seperti RAF (Royal Air Force) di Inggris. Akhirnya dibentuklah TKR Bagian Penerbangan.

Pada 24 Januari 1946 TKR bagian penerbangan berubah nama menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) Jawatan Penerbangan. Soerjadarma kemudian diangkat menjadi Kepala Staf TRI AU dengan pangkat Komodor Udara yang setara dengan Mayor Jenderal di Angkatan Darat.

Pada 1 April 1954, pangkat Soerjadarma naik menjadi Laksamana Musa Udara. Pangkatnya terus naik menjadi Laksamana Madya Udara pada 1 Juli 1958 dan menjadi Laksamana Udara setahun kemudian.

Pada periode 1959-1961, Soerjadarma diangkat menjadi Panglima TNI yang dulu masih bernama Kepala Staf Angkatan Bersenjata.

Pada 13 Desember 1968, Soerjadarma diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun. Mantan Panglima TNI ini kemudian menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Agustus 1975.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Andika Perkasa Dilantik Jadi Panglima TNI, KSAL Yudo dan KSAU Fadjar Hadir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

6 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

8 hari lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

Komandan angkatan darat, udara dan laut Iran menyatakan kesiapan dalam menghadapi serangan Israel.


Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

9 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

10 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

11 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

11 hari lalu

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengecek bantuan usai upacara keberangkatan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024. Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan payung udara orang dan payung udara barang sebanyak 900 buah ke Yordania untuk disalurkan ke Palestina melalui metode airdrop menggunakan satu pesawat Hercules C-130J TNI AU. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.


TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

12 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan


Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

14 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

Operasi teritorial merupakan pendekatan TNI yang dilakukan dengan mengajak semua pihak membangun dan mensejahterahkan masyarakat Papua.