Koordinator Tim Direktorat Sekolah Dasar, Lanny Anggraini, yang turun ke daerah memantau pelaksanaan asesmen meminta sekolah tidak panik. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek bahwa sekolah yang terkendala melaksanakan ANBK di hari pertama dapat dilakukan penjadwalan ulang pada gelombang ketiga.
"Jika terkendala di hari kedua dapat diulang jadwalnya pada gelombang keempat," ujar Lanny Anggraini dikutip dari laman resmi Ditjen SD, Selasa, 16 November 2021.
Berbagai kendala itu dinilai wajar karena ini merupakan kali pertama jenjang SD melaksanakan asesmen secara nasional berbasis komputer. Berbeda dengan jenjang SMP, SMA dan sederajat yang sudah berpengalaman melaksanakan ujian nasional berbasis komputer.
Asesmen Nasional mencakup tiga komponen besar, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih menyatakan hasil asesmen akan digunakan sebagai base line data. Hasilnya akan memudahkan pemangku kepentingan di bidang pendidikan, baik pemerintah pusat/daerah, masyarakat, maupun tenaga pendidik, untuk memperoleh gambaran bentuk kualitas pendidikan sekolah dasar.
”Mudah-mudahan hasil Asesmen Nasional ini dapat digunakan secara optimal sebagai dasar perencanaan satuan pendidikan agar kualitas pendidikan semakin baik lagi ke depan,” ujarnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Anindito Aditomo menyatakan hasil dari ketiga komponen ANBK akan disampaikan kepada sekolah dan pemerintah daerah sebagai bahan evaluasi diri dan perencanaan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
“Hasil pemetaan dari ANBK dapat membantu sekolah, pemerintah daerah, dan Kemendikbudristek untuk melakukan intervensi yang lebih terarah dan berbasis data, sehingga lebih sesuai kebutuhan. Umpan balik dari ANBK dibutuhkan untuk mendorong transformasi pendidikan ke arah yang lebih berkualitas,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan tidak ada konsekuensi diberikan terhadap peserta asesemen, sehingga sekolah tidak perlu mengkhawatirkan hasil asesmen tersebut. Anindito menjamin hasil asesmen tidak digunakan untuk menilai murid, guru, ataupun kepala sekolah.
Menurut dia, jawaban individu merupakan data yang dirahasiakan dan survei hanya akan menghasilkan skor kolektif di tingkat sekolah dan daerah. "Hasil akhir ANBK murni bertujuan untuk perbaikan mutu pembelajaran dan tidak akan memberikan konsekuensi terhadap individu pesertanya," ujar Anindito.
Baca juga: Nadiem: Asesmen Kompetensi untuk Mengukur Sekolah, bukan Murid
DEWI NURITA