TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, mengatakan bahwa partainya tidak pernah salah saat menentukan sikap untuk mendukung Presiden Joko Widodo sejak pemilihan Presiden 2014 silam. Ia pun memastikan partainya akan mempersiapkan proses kesinambungan kepemimpinan yang akan datang dalam Pilpres 2024.
Surya mengatakan Nasdem siap untuk duduk berbicara, saling bertukar pikiran, mencari calon-calon pemimpin bangsa yang terbaik jika memang diperlukan. Terlebih, Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya pada 2024 mendatang.
"Boleh diajak, boleh kita bersama. Tapi kalau kita berpisah, berbeda, satu komitmen Nasdem. Kebersamaan dan kecintaan kita, tidak akan pernah terpupus di mana pun kita berada," kata Surya Paloh dalam Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Nasdem, Kamis, 11 November 2021.
Ia menegaskan kesetiaan partainya untuk berjalan bersama pemerintahan Jokowi saat ini. Bahkan, Surya mengatakan jika konstitusi mengizinkan masa jabatan Presiden lebih dari 3 periode, Nasdem juga akan tetap mendukung Jokowi di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi jabatan presiden itu hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan kader ini, siapa calon presiden ke depan setelah Jokowi. Siapa? Karena pasti pasti iramanya, tone-nya sama dari atas ke bawah. Dari pimpinan sampai kader terendah. Jawabannya satu, ya pasti Jokowi kembali," kata Surya.
Namun Surya mengatakan Nasdem akan tetap menghormati konstitusi dan berpegang pada masa jabatan presiden selama dua periode saja. Hal ini, kata dia, juga senada dengan pilihan Jokowi.
Ia mengatakan Nasdem berkepentingan menempatkan objektif kepentingan nasional di atas kepentingan partai Nasdem sendiri. Bangsa ini, kata Surya, jauh lebih berharga untuk mencapai tingkatan tahapan keberhasilannya dibandingkan sekedar keberhasilan partai.
"Inilah penegasan apa manifestasi daripada gerakan perubahan restorasi Indonesia," kata Surya.
Baca: Ditanya soal Rencana Reshuffle Kabinet, Jokowi: Belum Terpikir