TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang paling banyak menjadi perhatian pembaca hingga pagi ini yaitu komentar Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono perihal penunjukkan Jenderal Andika Perkasa menjadi calon Panglima TNI. Kemudian, Densus 88 Antiteror sedang mempelajari jenis bom yang digunakan untuk meneror rumah orang tua Veronica Koman. Berikut ringkasannya:
1. Kata Yudo Margono Setelah Jokowi Pilih Andika Perkasa sebagai Calon Panglima TNI
Dipilihnya Jenderal Andika Perkasa oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menduduki jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini juga menjadi perbincangan yang santer dibicarakan publik, salah satunya soal matra yang dipegang oleh Andika.
Dalam pemilihan Panglima TNI akrab dengan istilah rotasi antar matra setiap calon. Hal ini dapat dilihat 2 Panglima TNI sebelumnya, Gatot Nurmantyo yang berasal dari Angkatan Darat dan Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara.
Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dalam pasal 4 dijelaskan bahwa TNI terdiri dari matra TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Ketiganya dipimpin oleh panglima. Selain itu, pada pasal yang sama ayat ke-2 dituliskan, “Tiap-tiap angkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat.”
Lebih lanjut, untuk pengangkatan dan pemberhentian panglima dilakukan berdasarkan kepentingsn organisasi. Untuk pengangkatannya, presiden akan menunjuk satu calon dan berdasarkan persetujan dari DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Dalam pasal 13, ayat 4 dituliskan, “Jabatan Panglima sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.”
Untuk sebutan panglima berdasarkan matra juga memiliki perbedaan. Untuk matra Angkatan Darat yang menduduki jabatan tersebut akan mendapat sebutan Jenderal, untuk Angkatan Udara disebut Marsekal, dan Angkatan laut disebut juga Laksamana.
Terkait jabatan panglima berdasarkan rotasi matra, pergantian Panglima TNI saat ini seharusnya untuk matra TNI AL. Namun, Laksamana Yudo Margono—yang diduga kuat mengsisi posisi Panglima TNI dari Matra Angkatan Laut—mengatakan, “Kita sebagai prajurit Jalasena harus tetap loyal dan menghormati keputusan tersebut,” ujarnya dilansir dari Majalah Tempo edisi 6 November 2021.
2. Densus 88 Sebut Bom di Rumah Veronica Koman Bukan yang Biasa Digunakan Teroris
Detasemen Khusus 88 Antiteror sedang mempelajari jenis bom yang digunakan untuk meneror rumah orang tua Veronica Koman. Sebuah benda diduga bom meledak di rumah orang tua aktivis HAM dan pengacara masyarakat Papua itu pada Sabtu 7 November 2021.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan, sementara ini, jenis bom bukan lah yang biasa digunakan oleh para teroris.
"Dari laporan tim satgaswil (satuan tugas wilayah) yang mendatangi lokasi, belum ada temuan yg mengarah ke signature bom yang biasa dipakai kelompok teroris JI atau lainnya yang telah ada di database kami," ujar Aswin melalui pesan teks pada Senin, 8 November 2021.
Soal motif, polisi menduga jika ledakan yang terjadi berkaitan dengan kegiatan dan sikap Veronica Koman yang selama ini pro akan kemerdekaan Papua.
"Diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," kata Aswin.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, ditemukan sebuah kertas yang dilaminating yang bertuliskan ancaman terhadap keselamatan keluarga Veronica.
'WARNING!!! IF THE POLICE AND APARAT DALAM MAUPUN LUAR NEGERI TIDAK BISA MENANGKAP VERONIKA KUMAN@HERO PECUNDANG DAN PENGECUT, KAMI TERPANGGIL BUMI HANGUSKAN DIMANAPUN BERSEMBUNYI. MAUPUN GEROMBOLAN PELINDUNGMU' demikian bunyi pesan yang oleh orang atau kelompok dari Laskar Militan Pembela Tanah Air.
Baca: Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Andika Perkasa, DPR: Bisa Sampai 2 Tahun