Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari-hari Terakhir Cut Nyak Dhien 113 Tahun Lalu, Warga Sumedang Sebut Ibu Perbu

Reporter

image-gnews
Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, 6 November 2021, tepat 113 tahun Bangsa Indonesia kehilangan salah satu sosok pahlawan perempuan. Cut Nyak Dhien merupakan sosok pahlawan yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia asal Aceh Barat.

Perempuan kelahiran 1848 ini ikut serta melawan penjajahan Belanda sekaligus meneruskan perjuangan sang suaminya, Teuku Umar. Menjadi seorang wanita bukanlah penghalang bagi sosok Cut Nyak Dhien untuk terus ikut serta dalam medan pertempuran dalam menumpas Belanda.

Melansir dari p2k.itbu.ac.id, Cut Nyak Dhien merupakan keturunan bangsawan, dengan ayahnya yang bernama Teuku Nanta Seutia sedangkan ibunya adalah puteri dari seorang uleebalang Lampagar. Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang taat beragama. 

Pernikahan pertamanya berlangsung pada 1862 dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, ketika usianya 12 tahun, dilansir dari p2k.um-surabaya.ac.id. Namun suami pertamanya gugur di pertempuran melawan Belanda pada 29 Juni 1878. Kematian suaminya tersebut menjadi awal kemarahan Cut Nyak kepada Belanda, bahkan dirinya akan bersumpah menghancurkan Belanda. Semenjak saat itu, Cut Nyak Dhien aktif bertempur melawan Belanda bersama masyarakat Aceh.

Cut Nyak Dhien menikah kembali dengan Teuku Umar, yang merupakan panglima perangnya. Setelah memeroleh izin dari Teuku Umar untuk turut serta dalam medan perang, mereka melangsungkan pernikahan pada 1880 dan dikaruniai satu anak perempuan bernama Cut Gambang. Bersama dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dien bergabung melawan Belanda.

Namun, pada 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur terlebih dahulu di tangan Belanda di pedalaman Meulaboh. Akhirnya, perjuangan melawan Belanda terus dilanjutkannya bersama pasukannya. Pertempuran terus berlangsung tetapi kondisi fisik dan jumlah pasukan milik Cut Nyak Dhien yang semakin berkurang membuat posisinya di ujung tanduk. Karena iba, salah satu pasukan Cut Nyak Dien, bernama Pang Laot, akhirnya memberitahukan kepada pasukan Belanda tentang markas Cut Nyak Dien.

Belanda kemudian menyerang markas Cut Nyak Dhien habis-habisan dan berhasil menangkap Cut Nyak Dhien. Kemudian, dirinya dibawa ke Banda Aceh dan memeroleh perawatan intensif atas penyakit yang dideritanya, yaitu encok dan rabun. Namun, Belanda yang menilai keberadaan Cut Nyak Dhien membahayakan, memutuskan mengasingkan Cut Nyak Dhien di Sumedang, Jawa Barat.

Mengutip dari jabarprov.go.id, saat di Sumedang, Cut Nyak Dhien aktif memberikan pendidikan mengaji kepada ibu-ibu sekitar lokasi pengasingannya. Karena kemampuannya tersebut, Cut Nyak Dhien memeroleh julukan Ibu Perbu atau Ibu Suci. Pada 6 November 1908, Cut Nyak Dhien dinyatakan meninggal karena usianya yang sudah renta. Jenazahnya disemayamkan di daerah pengasingan dan baru ditemukan pada 1959.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Cara Mahasiswa Kenang Cut Nyak Dhien

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Diharapkan Jadi Teladan dalam Memperlakukan Pengungsi Rohingya

6 jam lalu

Debbie Stothard dari ALTSEAN Burma. Foto: Istimewa
Indonesia Diharapkan Jadi Teladan dalam Memperlakukan Pengungsi Rohingya

ALTSEAN-Burma meminta Indonesia agar bisa menjadi contoh dalam memperlakukan pengungsi Rohingya.


UNHCR Pastikan akan Tetap Lindungi Pengungsi Rohingya di Indonesia

1 hari lalu

Petugas Basarnas Pos SAR Meulaboh memeriksa imigran etnis Rohingya sebelum proses evakuasi di perairan laut Desa Padang Bakau, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Aceh, Kamis 24 Oktober 2024. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi kesehatan pengungsi Rohingya sebelum proses evakuasi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
UNHCR Pastikan akan Tetap Lindungi Pengungsi Rohingya di Indonesia

UNHCR akan tetap memberikan akses dan fasilitas kepada para pengungsi Rohingya di Indonesia, dan memenuhi kebutuhan para pengungsi


Respons Pengungsi Rohingya soal Kampanye Kebencian yang Menolak Mereka

1 hari lalu

Petugas Basarnas Pos SAR Meulaboh memeriksa imigran etnis Rohingya sebelum proses evakuasi di perairan laut Desa Padang Bakau, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Aceh, Kamis 24 Oktober 2024. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi kesehatan pengungsi Rohingya sebelum proses evakuasi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Respons Pengungsi Rohingya soal Kampanye Kebencian yang Menolak Mereka

Pengungsi Rohingya berharap kampanye penolakan pada mereka di Aceh diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Indonesia


Sendratari Ramayana Pura Pakualaman Yogyakarta di Belanda Dipadati Penonton

5 hari lalu

Pementasan sendratari Ramayana dari Pura Pakualaman Yogyakarta di Het Nationale Theater, Den Haag, Belanda, 30 Oktober 2024. Foto: KBRI Belanda
Sendratari Ramayana Pura Pakualaman Yogyakarta di Belanda Dipadati Penonton

Pura Pakualaman Yogyakarta mementaskan sendratari Ramayana di Belanda. Mempromosikan budaya Yogyakarta


1 Mayam Berapa Gram Emas? Ini Perhitungan yang Digunakan Masyarakat Aceh

8 hari lalu

Suasana penjualan perhiasan emas di Galeri24 Salemba, Jakarta, Senin 30 September 2024. Harga emas berpotensi naik pekan depan setelah mengalami stagnasi selama beberapa hari terakhir. TEMPO/Tony Hartawan
1 Mayam Berapa Gram Emas? Ini Perhitungan yang Digunakan Masyarakat Aceh

1 mayam ada berapa gram? Perhitungan berat ini digunakan oleh masyarakat Aceh untuk mengukur berat emas. Berikut ini penjelasan lengkapnya.


Cerita Tersangka Kurir Narkoba Asal Aceh yang Ditangkap BNN, Tergiur Upah 10 Juta

9 hari lalu

Barang bukti 15 kilogram narkotika jenis sabu, 10.345 butir narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 3.021,8 gram yang ditunjukkan dalam konferensi pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Jumat, 20 September 2024. BNN meringkus penyelundupan narkotika jaringan internasional Thailand-Malaysia-Indonesia melalui perairan wilayah Aceh yang akan diedarkan di wilayah Sumatera Utara dan Palembang. Pada kasus ini, BNN berhasil menemukan 15 kilogram narkotika jenis sabu, 10.345 butir narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 3.021,8 gram. TEMPO/Ilham Balindra
Cerita Tersangka Kurir Narkoba Asal Aceh yang Ditangkap BNN, Tergiur Upah 10 Juta

BNN menemukan total 20 bungkus narkoba jenis sabu seberat 19.987 gram yang disembunyikan di beberapa tempat dalam mobil yang disergap di Bogor.


Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

10 hari lalu

KBRI di Den Haag, Belanda menghelat Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion (IMWTP) pada 25-26 Oktober 2024.
Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

Indonesia menggelar acara promosi wisata kesehatan internasional pertama di Belanda.


Uniknya Kopi Khop dari Aceh yang Disajikan dengan Gelas Terbalik

10 hari lalu

Kopi khop di Banda Aceh. (ANTARA/HO- instagram kopi khop)
Uniknya Kopi Khop dari Aceh yang Disajikan dengan Gelas Terbalik

Penyajiannya yang berbeda inilah yang memikat perhatian baik dari kalangan penikmat kopi maupun bukan, untuk mencobanya secara langsung.


Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

11 hari lalu

Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans  di Kyiv, Ukraina, 6 Oktober 2024. REUTERS
Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

Intelijen Belanda mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengerahkan setidaknya 1.500 tentara dari Korea Utara untuk berperang dalam perang Ukraina.


Polres Tangerang Selatan Tangkap 15 Orang Diduga Miliki 642 Kilogram Ganja Kering Siap Edar

11 hari lalu

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Polres Tangerang Selatan Tangkap 15 Orang Diduga Miliki 642 Kilogram Ganja Kering Siap Edar

Satnarkoba Polres Kota Tangerang Selatan mengamankan 642 kilogram ganja kering siap edar.