JAKARTA -Panglima TNI atau Tentara Nasional Indonesia merupakan pimpinan paling tinggi di TNI.
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terjadi perubahan dibandingkan pemilihan-pemilihan Panglima TNI sebelumnya.
Pada masa pemerintahan Jokowi dan JK itu terjadi perubahan dalam pemilihan Panglima TNI. Sebelumnya, pemilihan Panglima TNI dilaksanakan secara bergilir kepada tiga matra yaitu darat, laut, dan udara.
Namun, pada masa Jokowi-JK,Panglima TNI langsung dipilih Jenderal Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat TNI.
Padahal, jika menggunakan metode pemilihan bergilir, maka yang terpilih adalah Kepala Staf Angkatan Laut saat itu. Karena sebelum Gatot Nurmantyo, Panglima TNI dijabat Jenderal Moeldoko pada periode 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Selain Gatot Nurmantyo, Panglima TNI yang pernah dipilih pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi adalah Marsekal Hadi Tjahjanto.
Jenderal Gatot Nurmantyo
Jokowi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Ia dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Juli 2015 di Istana Negara, Jakarta. Gatot menjabat sebagai Panglima TNI selama 2,5 tahun. Ia pensiun pada 1 April 2017.
Pria kelahiran Tegal Jawa Tengah ini sudah terjun ke dunia militer sejak 1982. Setelah lulus sekolah, Gatot mengikuti sekolah militer. Melansir laman tagar.id, awal karirnya menjadi pasukan infanteri baret hijau Kostrad.
Pada 2010, ia menjabat sebagai Gubernur Akmil karena menjadi orang nomor satu di Akademi Militer. Pada 2011, ia diangkat menjadi Pangdam Brawijaya. Masih ditahun yang sama, ia bertugas sebagai Dankodiklat TNI AD. Pada 2013, ia dipromosikan menjadi Pangkostrad dengan menggantikan Letjen TNI Muhammad Munir. Pada 2014, ia diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Kemudian, ia menjadi Panglima TNI pada pemerintahan Jokowi serta pensiun pada tahun 2017.
Marsekal Hadi Tjahjanto
Presiden Jokowi menunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto ke DPR RI pada 4 Desember 2017 untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Pada 8 Desember 2017, ia dilantik secara resmi oleh Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta.
Selama menjabat, ia melanjutkan program-program yang telah ada, seperti pembaruan alat utama sistem yang berpedoman pada kekuatan pokok minimal (minimum essential force). Pria kelahiran Malang ini akan pensiun pada 8 November 2021.
Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan mengikuti Sekolah penerbangan TNI AU tahun 1987. Pada 2001, ia menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I. Pada 2010, ia menjadi Komandan Lanud Adi Sumarmo, Solo.
Di tahun yang sama, ia menjadi Komandan Pangkalan Udara Adi Sumarmo, Boyolali. Pada 2015, ia mendapat pangkat Marsekal Muda dan menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden. Pada 2016, ia naik pangkat menjadi Marsekal Madya. Lalu, ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) periode 18 januari 2017-17 Januari 2018. Serta, pada 2017 ia dilantik sebagai Panglima TNI.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca : Komisi I DPR Beda Suara soal Jadwal Fit and Proper Test Andika Perkasa