TEMPO.CO, Jakarta - Politikus I Gede Pasek Suardika hengkang dari Partai Hanura dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Jika di Hanura Gede Pasek menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen), di PKN ia didapuk sebagai ketua umum partai.
“Iya. Ada tantangan baru dan sekaligus juga agar ide dan program politik yang diperjuangkan bisa berjalan dengan maksimal,” kata Gede Pasek Suardika menjawab alasannya merintis partai baru ini kepada Tempo, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Gede Pasek Suardika atau yang akrab disapa GPS lahir di Singaraja, Bali pada 21 Juli 1969. Gede Pasek anak dari Kapten I Komang Alit. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Brawijaya dan Universitas Udayana.
Sebelum menjadi seorang politikus, Gede Pasek mengawali kariernya sebagai jurnalis. Ia melanjutkan kariernya sebagai advokat. Ia pernah menjalani konsultan Pilkada (Pemilihan kepala daerah) di Bali.
Gede Pasek pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Demokrat. Di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Gede Pasek pernah menjabat ketua DPP Partai Demokrat departemen Pemuda dan Olahraga 2010-2015.
Berdasarkan laporan Tempo, 16 Januari 2014, Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR karena ikut serta dalam organisasi masyarakat sekaligus menjabat sebagai sekertaris jenderal yang dibentuk Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Saat ini, bersama PKN Gede Pasek Suardika mengatakan akan membangkitkan kembali nasionalisme kenusantaraan. “Membangun bangsa dan negara bersumber pada kearifan nilai-nilai tradisional yang adiluhung yang direformulasikan dengan kemajuan zaman saat ini,” kata Gede Pasek kepada Tempo, Sabtu, 30 Oktober 2021.
GERIN RIO PRANATA
Baca juga:
Gede Pasek Jelaskan Misinya Jadi Ketum Partai Kebangkitan Nusantara