TEMPO.CO, Jakarta - Demi menggarap pemilih perempuan, relawan Puan Maharani, Gema Perjuangan Maharani Nusantara, membentuk sayap organisasi bernama Srikandi dan Sarinah GPMN. Dua sayap organisasi ini mendekati calon pemilih yang berbeda dari sisi kategori usia. Srikandi mendekati kelompok perempuan yang secara usia sudah matang, adapun Sarinah menggarap calon pemilih remaja atau pemula.
Ketua Umum Srikandi GPMN Butet Tiurma berujar tugasnya mencari para perempuan berjiwa sosial atau wanita tangguh yang bekerja bukan atas hitungan macam-macam, melainkan memang ingin berbuat sesuatu untuk masyarakat. “Karena kegiatan kami lebih banyak menjadi jembatan antara pemerintah dengan lapisan masyarakat terbawah,” kata Tiurma saat dihubungi, Jumat, 22 Oktober 2021.
Menurut dia, banyak program pemerintah, seperti Bantuan Langsung Tunai, Program Indonesia Pintar, Bedah Rumah, UMKM dan lain sebagainya yang belum tersentuh. Kalaupun sudah tersentuh, kata Tiurma, banyak yang tidak tepat sasaran. Srikandi GPMN, ujar dia, mensosialisasikan ke masyarakat bahwa ada banyak program prorakyat Presiden Joko Widodo yang seharusnya layak mereka terima. “Kami kolektifkan mereka yang berhak menerima bantuan agar tepat sasran,” ujar Tiurma.
Srikandi GPMN, tutur Tiurma, pada 24-26 September 2021 lalu melakukan safari ke wilayah Jawa Tengah, yakni Temanggung, Wonosobo dan Kebumen, membantu pemerintah pusat membagikan paket sembako untuk petani-petani perempuan terdampak Covid-19 di sana. Ia mengklaim pada November mendatang Srikandi GPMN kembali membagikan ribuan paket sembako ke masyarakat bekerja sama dengan Kementerian Sosial. “Sekaligus mensosialisasikan Mbak Puan, misalnya membagikan stiker bergambar beliau,” katanya.
Tiurma menambahkan, selain di darat, sosialisasi juga dilakukan lewat sosial media Facebook, Twitter dan Instagram mereka, Srikandi GPMN, utamanya memajang kegiatan-kegiatan Puan Maharani. Kegiatan-kegiatan sosial Srikandi dan Sarinah GPMN pun ikut diunggah di disitu. Tiurma mengklaim kepengurusan Srikandi dan Sarinah GPMN telah terbentuk di enam provinsi dan 50 kabupaten/kota. “Karena kan kami baru memulai, tapi perkembangannya bagus,” ujar dia.
Tiurma berujar sejauh ini Srikandi dan Sarinah GPMN masih bergerak secara santai. Sebab memang belum ada instruksi dari Puan Maharani untuk berkampanye secara gencar. Tiurma pun merasa tak perlu minta izin ke PDI Perjuangan terhadap kegiatan-kegiatan mereka, karena GPMN memang bukan underbow partai berlambang kepala banteng itu. “Kami ini relawan, kami hanya patuh pada Mbak Puan, bukan pada partai,” kata Tiurma.
Baca Juga: Cerita Puan Maharani Tak Pernah Dibilang Putri Mahkota