TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan ketua umumnya, Airlangga Hartarto memiliki kapasitas memadai untuk diusung menjadi calon presiden 2024. Menurut Ace, Airlangga layak dicalonkan mengingat kapasitasnya dalam konteks kenegaraan maupun konsolidasi partai.
"Memang dalam konteks Pilpres 2024 nanti kami memiliki ketua umum yang layak untuk dicalonkan menjadi presiden 2024," kata Ace dalam diskusi "Membaca Peta Koalisi dan Potensi Kontestasi 2024", Kamis, 14 Oktober 2021.
Ace mengatakan partainya optimistis bisa memenangi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2024. Pertama, kata dia, Golkar pun berhasil menang 62 persen di Pilkada 2020 lalu.
Kedua, lanjut Ace, Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan kepada Airlangga sebagai Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Menurut Ace, hal ini memberikan kesempatan bagi Airlangga untuk membuktikan kinerjanya.
"Kepercayaan Presiden Jokowi terhadap Pak Airlangga sebagai Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah memberikan ruang bagi ketua umum kami untuk menunjukkan bagaimana teknokrasi beliau sebagai seorang yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan," kata Ace.
Ace mengatakan kondisi Covid-19 di Indonesia terbukti telah menurun saat ini. Ekonomi nasional pun disebutnya mulai pulih dengan pertumbuhan mencapai 7,07 persen pada kuartal II lalu.
"Ekonomi kita naik, kita berhasil keluar dari krisis ekonomi," ujar Wakil Ketua Komisi Sosial Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Golkar memang telah memutuskan untuk mendukung Airlangga sebagai capres 2024. Hal itu pertama kali terlontar dalam musyawarah nasional Golkar yang digelar pada akhir 2019 lalu, lalu ditegaskan dalam rapat pimpinan nasional dan rapat kerja nasional partai beringin pada Maret 2021.
Kinerja Airlangga Hartarto di KPC-PEN tak sepenuhnya dianggap gemilang. Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, beberapa kali menyoroti kiprah Airlangga yang memimpin KPC-PEN. Menurut Pandu, komite itu telah gagal dan sebaiknya dibubarkan.
"Ketuanya, Menko Perekonomian, hanya mikirin pemulihan ekonomi," kata Pandu dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 10 Agustus 2021.
Pandu mengatakan ekonomi tak akan pulih jika pandemi Covid-19 tak selesai. Ia mengatakan Airlangga Hartarto juga merupakan salah satu pengusul rencana vaksin berbayar--yang kemudian menuai kritik luas masyarakat dan dibatalkan Presiden Joko Widodo.
"Enggak ada guna lagi itu (KPC) PEN, udah gagal, itu harus dibubarkan karena mikirin pemulihan ekonomi aja," kata Pandu pada Ahad, 4 Juli 2021.
Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat 3 Juli lalu, Airlangga digeser menjadi koordinator penanganan Covid-19 di luar Jawa dan Bali. Adapun penanganan Covid-19 di Jawa dan Bali diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | KORAN TEMPO
Baca: Nama Airlangga di Pandora Papers, Sekjen Golkar Sebut Sumbernya Belum Jelas