TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di Dewan Perwakilan Rakyat mendesak pemerintah memboikot penerbit DC Comics yang mengeluarkan tokoh Superman baru sebagai pria biseksual.
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi, beralasan produk komik dan film-film Superman itu juga dikonsumsi anak-anak dan masyarakat Indonesia.
"PPP mendesak pemerintah memboikot produk dari penerbit DC Comics yang telah mengumumkan tokoh baru Superman dalam komiknya sebagai pria biseksual," kata Baidowi dalam keterangan tertulis, Selasa malam, 12 Oktober 2021.
Baidowi juga mengecam DC Comics dan meminta perusahaan penerbit komik tertua di Amerika Serikat itu menghentikan produksi komik Superman terbaru.
Sebagai partai yang berasaskan Islam, kata Baidowi, PPP menilai biseksual sebagai perbuatan buruk dan keji (fahisyah). PPP pun tak ingin penggambaran Superman sebagai tokoh biseksual ini menjadi konsumsi anak-anak Indonesia.
"Kami khawatir jika tayangan atau serial komik ini dikonsumsi anak-anak Indonesia sangat berpotensi merusak generasi bangsa," ujar legislator asal daerah pemilihan Madura ini.
Bukan cuma meminta boikot komik Superman teranyar, Baidowi juga mendesak pemerintah tegas memblokir setiap tayangan yang menggambarkan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).
Penerbit serial komik populer DC Comics memang telah mengumumkan bahwa tokoh Superman terbaru, John Kent, akan digambarkan sebagai pria biseksual. Anak dari Clark Kent dan Lois Lane itu akan digambarkan menjalin hubungan romantik dengan seorang pria bernama Jay Nakamura.
Munculnya Superman sebagai pria biseksual, diumumkan pada hari Senin, 11 Oktober 2021 oleh DC Comics, bertepatan dengan National Coming Out Day, hari kesadaran LGBT tahunan yang dimulai di AS. Dikutip dari BBC, penulis komik tersebut, Tom Taylor, mengatakan bahwa DC Comics telah lama mempertimbangkan gagasan hubungan sesama jenis sebelum ia mengajukan ide tentang tokoh Superman yang biseksual.
Tom mengatakan, ia pun merenungkan seperti apa seharusnya Superman di masa sekarang. "Saya tersadar bahwa ini akan menjadi peluang yang benar-benar terlewatkan jika kami mengganti Clark Kent dengan penyelamat kulit putih heteroseksual lainnya," kata Taylor, dikutip dari BBC.
Baca juga: Superman Digambarkan Sebagai Biseksual di Komik Terbaru, Mengapa Menuai Kontroversi?