Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taktik Perang Gerilya Jenderal Soedirman ini Membuat Belanda Kocar-Kacir

Reporter

image-gnews
Jenderal Soedirman dalam tandu saat memimpin perang gerilya. Sejarah-negara.com
Jenderal Soedirman dalam tandu saat memimpin perang gerilya. Sejarah-negara.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu taktik perang yang cukup sering didengungkan dalam dunia militer adalah geriliya. Di Indonesia sendiri, taktik ini banyak digunakan oleh panglima-panglima seperti Jendral AH Nasution ketika ia memimpin Divisi Siliwangi. Sebelumnya, Jenderal Soedirman juga sudah menggunakan taktik ini untuk mengalahkan tentara kolonial Belanda.

Taktik perang gerilya atau guerrilla warfare, yang secara harafiah berarti perang kecil. Taktik perang gerilya merupakan taktik peperangan yang dilakukan dengan cara menipu, mengelabui, dan menyerang secara tiba-tiba dan mengandalkan kecepatan untuk menghilang tanpa sempat dibalas oleh musuh.

Salah satu penggagas taktik perang ini di Indonesia yaitu Jenderal Soedirman. Berdasarkan muhammadiyah.or.id, taktik gerilya Jenderal Soedirman bertujuan untuk memecah konsenterasi Belanda. Hal ini dilakukannya dengan berpindah-pindah tempat dan menyeberangi sungai, gunung, lembah, dan hutan. Selain itu, dalam peperangan model ini para tentara juga bergabung dengan rakyat.

Saat melakukan taktik gerilya, Soedirman tengah mengalami sakit TBC yang membuatnya harus ditandu oleh pasukan yang lain. Dengan taktik ini Soedirman harus melakukan taktik berpindah-pindah tempat dan melakukan perjalanan memasuki desa-desa kecil. Tidak bisa dipungkiri, ketika itu Belanda tengah menguasai pos-pos strategis di tengah kota.

Pada saat itu, Kota Yogyakarta menjadi sasaran penyerangan utama ketika Agresi Militer Belanda II. Sebelumnya Belanda telah menguasai Jakarta dan Yogyakarta menjadi ibu kota—sementara. Di kota ini Belanda juga melayangkan serangan utamanya pertama kali melalui Pangkalan Udara Maguwo, kemudian berlanjut lewat serangan darat.

Puncak penyerangan ini terjadi pada 1 Maret 1949 ketika tentara Indonesia menyerang pos-pos militer Belanda pada pagi hari. Serangan serentak ini tidak hanya terjadi di Yogyakarta saja, melainkan seluruh wilayah di Indonesia. Dengan hal ini, dalam kurun waktu 6 jam saja Tentara Indonesia kembali menguasai Yogyakarta. Peristiwa ini juga diingat sebagai Serangan Umum 1 Maret.

Masih melalui muhammadiyah.or.id, Endra Widyarsono, PJ Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan (Kwarpus HW) mengatakan, “Soedirman sebelum Perang Gerilya sudah pernah melakukan latihan kemah Kepanduan Hizbul Wathan (HW) dengan menempuh 200 km jalan kaki dari Cilacap – Batur (Banjarnegara). Saat itu usia Jenderal Soedirman 24 tahun,” kata Endra dalam Dialog Kebangsaan pada 24 Januari 2021.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Jenderal Soedirman Panglima Besar TNI yang Tidak Alami Sekolah Militer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

22 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

23 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan


Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

23 hari lalu

Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam RTM pembahasan pemberian diskon tarif tol periode mudik Idul Fitri 1445 H/2024 M, melalui Zoom, Selasa, 4 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

30 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

30 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

31 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

31 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

32 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

33 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia


Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

33 hari lalu

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)
Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

Bakteri penyebab TBC pertama kali ditemukan oleh Robert Koch. Pada saat itu, TBC membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.