TEMPO.CO, Jakarta - pada 6 Oktober 1998, Majalah Tempo terbit kembali setelah dibredel pada zaman Orde Baru selama 4 tahun. Berikut kilas balik Majalah Tempo hingga dapat hadir kembali.
Terbitnya edisi pertama Majalah Tempo pada Februari 1971 yaitu dengan cover berjudul Tragedi Minarni dan Kongres PBSI. Lalu pada 6 Maret 1971, terbitlah edisi perdana dengan judul cover yaitu Film Indonesia: Selamat Datang, Sex. Dalam masthead terbitan awal tertera Yayasan Jaya Raya, dan Penerbit Jaya Press
Majalah Tempo edisi-edisi awal mengangkat artikel mengenai seni, gaya hidup, serta perilaku yang sampai pada taraf tertentu terasa segar dan baru. Walaupun telah memiliki pelanggan, tentu perjalanan majalah Tempo tidak mudah.
Pada 1982 Majalah Tempo dibredel untuk pertama kalinya sebab dinilai mengkritik rezim Orde Baru serta kendaraan politiknya (Partai Golkar) terlalu gamblang. Hal tersebut dilakukan Pemerintah karena ada kaitannya dengan Pemilihan Umum 1982.
Pada 21 Juni 1994, pembredelan kedua terjadi. Majalah Tempo dibredel pemerintah melalui Menteri Penerangan Harmoko karena dianggap terlalu tajam mengkritik Habibie dan Soeharto karena pembelian kapal bekas dari Jerman Timur.
Pasca lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998, karyawan yang dulunya bekerja di majalah Tempo terpisah karena pembredelan dan melakukan musyawarah ulang untuk memutuskan apakah majalah Tempo perlu hadir kembali.
Kesepakatan pun tercapai. Majalah Tempo pun terbit kembali dan pada 6 Oktober 1998, majalah ini pun hadir kembali di bawah naungan PT Arsa Raya Perdana.
Pada 2001, PT Arsa Raya Perdana melakukan go public dan mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti Media, Tbk. (Perseroan) sebagai penerbit majalah Tempo yang baru dengan tujuan menaikkan skala serta kemampuan penetrasi ke bisnis dunia media. Saat ini, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Setri Yasra dan Redaktur Ekesekutif Bagja Hidayat menjadi nakhoda.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Setri Yasra Resmi Ditunjuk Sebagai Pemred Majalah Tempo