TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan partainya lahir kembali karena adanya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Kelompok buruh sejak awal menolak aturan ini lantaran dinilai merugikan mereka dan lebih menguntungkan pemodal.
"Omnibus law UU Cipta Kerja yang men-trigger Partai Buruh dihidupkan kembali," kata Iqbal dalam konferensi pers deklarasi Partai Buruh, Selasa, 5 Oktober 2021.
Iqbal mengatakan ke depannya kelompok buruh ingin berjuang melalui jalur parlemen, bukan lagi di jalanan. Kendati, kata dia, perjuangan di jalanan juga dijamin oleh konstitusi.
Menurut Iqbal, Partai Buruh ingin berjuang di parlemen agar outsourcing dihapuskan. Ia membandingkan dengan kebijakan di Amerika Serikat yang membatasi outsourcing, padahal Negeri Abang Sam itu dikenal sebagai kapitalis.
"Negara Amerika saja membatasi, Indonesia melebihi Amerika yang super kapitalis," kata dia.
Iqbal juga menyinggung ihwal kebijakan karyawan kontrak yang ada di UU Cipta Kerja, dihapuskannya upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK), cuti yang tidak dibayar, jam kerja eksploitatif, dan perlindungan terhadap buruh perempuan yang kian menurun.
Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini, Partai Buruh memiliki 13 platform perjuangan. Yakni kedaulatan rakyat; lapangan kerja; pemberantasan korupsi; jaminan sosial; kedaulatan pangan, ikan, dan ternak; upah layak; pajak yang berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat; hubungan industrial; lingkungan hidup, HAM, dan masyarakat adat.
Kemudian perlindungan perempuan dan anak muda; pemberdayaan kelompok disabilitas; perlindungan dan pengangkatan status PNS untuk guru dan tenaga pendidik, honorer dan tenaga honorer, serta peningkatan kesejahteraan guru atau tenaga pendidik swasta dalam bentuk bergaji minimal upah minimum per bulan; dan memperkuat koperasi dan BUMN bersama swasta sebagai pilar utama perekonomian.
Iqbal mengatakan Partai Buruh semestinya hadir di negara industrialis, seperti yang terjadi di negara lain. Itu juga sebabnya mereka menghidupkan kembali Partai Buruh yang didirikan aktivis Muchtar Pakpahan dua dekade silam.
"Alasan lain menghidupkan Partai Buruh, perjuangan buruh tidak boleh lagi hanya di jalan-jalan, demonstrasi. Perjuangan Partai Buruh harus mendapat tempat dalam konstitusi negara kita," ujar Said Iqbal.
BUDIARTI UTAMI PUTRI