Bapak sistem komunikasi satelit domestik palapa itu pernah memimpin Institut Teknologi Bandung pada 1977-1978, jabatan yang dicabut darinya karena aksi demonstrasi mahasiswa pada masa itu. Ia lahir di Jakarta 20 Oktober 1931, meraih gelar Sarjana Muda dari Institut Teknologi Bandung pada 1954 dan gelar Doktor pada 1960 dari Sekolah Tinggi Teknik Damstadt di Jerman.
Beliau adalah pakar elektronik penggagas tele blackboard sebuah teknologi yang bisa merekam tulisan tangan di atas papan elektronik, yang bisa dikirim ke lokasi yang jauh menggunakan gelombang radio atau televisi, sebuah teknologi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan telekomunikasi.
Rencananya Prof Iskandar akan dimakamkan pada hari Rabu di samping makam ayahnya Prof Sutan Takdir Alisjahbana di Tugu, Jawa Barat. Prof Iskandar meninggalkan seorang istri, Prof Anna Alisjahbana, tiga orang putra, dan enam orang cucu.
BHM | PDAT