Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kelompok Disabilitas Desa di Situbondo, Menyemai Asa di Tengah Pandemi

image-gnews
Sejumlah anggota kelompok disabilitas desa memasukkan media tanam ke dalam plastik yang membentuk sosis. (Tempo/David Priyasidharta)
Sejumlah anggota kelompok disabilitas desa memasukkan media tanam ke dalam plastik yang membentuk sosis. (Tempo/David Priyasidharta)
Iklan

KDD di Desa Balung terbentuk pada sekitar pertengahan 2020. Nicha banyak mendapatkan edukasi dari Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS). "Kanan kiri rumah saya ada beberapa difabel. Bagaimana supaya membuat mereka berdaya dan tidak hanya duduk diam di rumah," katanya. 

Pada awalnya, KDD ini sempat mencoba usaha telur asin namun gagal karena banyak saingannya banyak dan mereka merasa tidak mampu bersaing. Kemudian ada pelatihan soal ketahanan pangan seiring. Setelah mengikuti pelatihan, anggota KDD memperoleh bantuan bibit sayuran. Dalam perkembangannya setelah satu bulan mendapat evaluasi, ternyata banyak bibit yang mati atau rusak. 

Akhirnya KDD mendapatkan pendampingan, selain dari PPDiS, juga Penyuluh Pertanian setempat. "Anggota dikumpulkan disini dan diajarkan lagi bagaimana merawat tanaman atau bagaimana menyiapkan media tanam sehingga tanaman bisa tumbuh subur," kata Nicha.

Bersama Kelompok Disabilitas Desa, Wafil yang awalnya tidak tahu-menahu soal tanaman dan berkebun, jadi mengetahui banyak hal mulai bagaimana cara menanam, merawat bahkan membibit tanaman. "Banyak pengetahuan ihwal tanaman yang saya dapat disini,” kata Wafil.

Ia belajar menanam Sawi, Selada, Cabe, Tomat, Terung. "Saat panen, beberapa kami jual. Kalau Sawi, kami bagi-bagikan. Kami prioritaskan menjual cabai dan selada,” katanya.

Hal senada diungkapkan Sri, ibu empat anak yang salah satunya penyandang disabilitas ganda, yakni netra dan mental. Suaminya seorang kuli bangunan. "Saya baru satu tahun bergabung di KDD dan banyak pengetahuan yang saya dapatkan," kata Sri.

Sri bercerita awalnya mendapat beberapa polibag tanaman sayur seperti Sawi, Terung, cabai dan selada. Dia kemudian merawat dan mengembangkannya di rumah. "Lumayan nggak usah beli sayur," katanya. Tidak hanya mengetahui cara merawat tanaman, Sri juga mendapatkan pelatihan cara membuat pupuk organik. 

Kegiatan di kebun dilakukannya setiap hari usai mengurus pekerjaan rumah tangga dan anak-anaknya. Tak jarang ia mengajak Difka, anak keduanya yang disabilitas ganda itu, ke kebun. "Seringkali sampai sore hari di kebun," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah beberapa bulan, persediaan bibit bertambah sehingga anggota kelompok juga bisa memperbanyak tanamannya. Kerja keras mereka menuai hasil. Mereka bisa memenuhi kebutuhan sayur secara mandiri. 

Bahkan bisa berbagi ke tetangga kanan kiri yang juga terdampak pandemi. Sebagian dijual untuk menambah pendapatan.  "Saya menjual seledri satu ikat Rp 2 Ribu ke tetangga," kata Ida, anggota KDD dengan disabilitas daksa. 

Bahkan, KDD di Desa Balung mampu menyediakan bibit untuk kelompok lain di Kecamatan Kendit "Ada beberapa kelompok yang membutuhkan datang meminta bibit,” kata Nicha. 

KDD Desa Balung juga telah bekerjasama dengan koperasi tani setempat untuk penyediaan bibit cabai. "Kami menyediakan bibit cabai untuk Koperasi Tani Sopet (Kotas)," kata Nicha.

Nicha mengatakan mereka juga tidak kesulitan mendapatkan media tanam bibit sayuran. Di dekat kebun ada hutan bambu, salah satu media tanam adalah tanah di bawah bambu. Selain itu, sekam bakar juga tidak susah didapatkan. "Kami membakar sendiri sekam untuk campuran media tanam benih," ujarnya.  

Pada awalnya setelah mendapat evaluasi, mereka menyediakan pupuk organik dulu baru mulai menyiapkan benih. Sehingga setelah benih itu tumbuh, bisa langsung diberi pupuk. Tidak sekadar bisa memenuhi kebutuhan pupuk sendiri, mereka bahkan bisa menjual pupuk organik mereka itu. "Hasilnya untuk mengembangkan usaha," ujarnya.  

Setelah beberapa bulan belajar dan bekerja bersama, jerih payah itu mulai membawa hasil. Tanaman menjadi subur dan bahkan mereka mulai menerima order bibit cabai. Selama empat bulan terakhir ini, mereka sudah rutin mengirim 30 ribu bibit cabai merah. Mereka menjual setiap seribu bibit Rp 150 ribu.

Bagaimana efek positif keberadaan Kelompok Disabilitas Desa ini terhadap perekonomian? Baca halaman selanjutnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

20 jam lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN